4 Penyakit Psikologis Yang Bisa Dialami Pengemar Anime
- Berikut ini adalah penyakit sosial yang terjadi pada pengemar anime.
tapi, tidak semua pengemar anime mengidap penyakit sosial seperti
dibawah ini. Penyakit sosial begini lebih sering dijumpai di Jepang dan
beberapa negara maju. Indonesia untungnya masih belum terjamah, tapi
sudah mulai menunjukkan gejala gejalanya.
Penyebab penyakit
sosial ini banyak faktornya, jadi faktornya bukan karena kecanduan
Anime, Manga dan Game saja, tetapi ada faktor lainnya seperti faktor
yang datangnya dari pengaruh keluarga, lingkungan dan lain-lain. Jadi
tidak semua pengemar anime seperti yang dijelaskan dalam artikel ini.
Namun karena di Jepang memang sumber asal muasal anime, maka tidak
sedikit juga pengemar anime yang bermasalah disana dan diberitakan di
media.
Berikut adalah 4 Penyakit Psikologis Yang Bisa Dialami Pengemar Anime :
1. Chuunibyo
1. Chuunibyo
Chuunibyou , kasarnya berarti penyakit atau sindrom atau gejala kelas dua SMP. Chuunibyou adalah suatu gejala di mana seorang anak yang berumur sekitar 14 tahun cenderung bersikap sok atau bersikap seolah olah ia memiliki kekuatan supranatural dan semacamnya. Ada juga yang bersikap jijikan, sombong, dan bahkan meremehkan orang di sekitarnya.
Sikap seperti ini biasanya ditemukan pada anak remaja yang memasuki masa pubertas. Namun masih ada juga orang yang sudah dewasa ( SMA ke atas ) masih bersikap seperti ini. Contoh orang Chunibyou adalah orang orang yang suka meniru gaya tokoh tokoh kartun, anime, kamen rider, power ranger dll.
2. WEEABOO
WEEABOO sering disamakan dengan WAPANESE yang berarti WANT TO BE JAPANESE atau JAPANESE WANNABE atau orang jepang jadi-jadian atau alay jejepangan. Weeaboo bisa dianggap pengemar anime versi ekstrim. Seorang pengemar anime belum tentu adalah Weaaboo, namun Weaaboo biasanya adalah pengemar anime. Weeaboo adalah orang yang senang mempertontonkan dirinya yang sangat jepang, melebihi orang jepang asli.
Mereka sebetulnya
orang yang sangat terobsesi dengan jepang, bertingkah seperti orang
jepang dan seolah sedang tinggal di jepang, bersifat seperi orang
jepang, berbicara dengan gaya jepang dengan segala istilah istilah ajaib
terupdatenya. Padahal mereka sama sekali bukan orang jepang, bukan
warga negara jepang, dan tidak tinggal di jepang.
Inspirasi mereka berasal dari anime atau manga. Bagi mereka anime dan manga adalah sumber utama maha kebenaran, ilmu pengetahuan, dan juga bahasa. Dalam benaknya negara jepang adalah semacam holy land di planet ini, dan segala hal mengenai jepang adalah yang paling Super ultrafantasticmegawesome. Bagi mereka, semua orang harus beranggapan baik mengenai jepang, termasuk mengerti dan memahami jepang baik budaya, tradisi dan kebiasaannya.
Inspirasi mereka berasal dari anime atau manga. Bagi mereka anime dan manga adalah sumber utama maha kebenaran, ilmu pengetahuan, dan juga bahasa. Dalam benaknya negara jepang adalah semacam holy land di planet ini, dan segala hal mengenai jepang adalah yang paling Super ultrafantasticmegawesome. Bagi mereka, semua orang harus beranggapan baik mengenai jepang, termasuk mengerti dan memahami jepang baik budaya, tradisi dan kebiasaannya.
Mereka akan naik
pitam jika kamu berani mencoba menjelek-jelekan jepang. Fenomena Weeaboo
ini sudah banyak terjadi dan tersebar ke seluruh dunia, termasuk
indonesia. Weeaboo adalah pengemar anime yang merasa dirinya seperti di
kehidupan anime dan bergaya kejepang jepangan.
3. Nijikon
Nijikon adalah istilah dalam bahasa Jepang yang digunakan untuk merujuk orang yang hanya tertarik atau terobsesi dengan wujud dua dimensional berupa karakter anime, manga, dan permainan video, yang notabene merupakan depiksi dua dimensi di atas kertas atau layar, serta figur boneka dari karakter tersebut. Istilah ini merupakan singkatan dari istilah Nijigen kompurekkusu ( Kompleks 2 Dimensi ).
Orang yang
terobsesi kepada salah satu atau lebih karakter dalam anime, manga, atau
permainan video menyebut diri mereka sebagai Nijigen Otaku ( Niji Ota )
atau Otaku penggemar 2 dimensi. Sebaliknya, Pengemar Anime ini sendiri
tidak pernah mengaku dirinya menderita Nijikon. Pada kasus yang serius,
laki-laki penderita Nijikon hanya memiliki rasa cinta kepada karakter
perempuan dalam anime, manga, atau permainan video.
Pada pria maupun wanita penderita Nijikon, minat seksual terhadap manusia lawan jenis atau kehidupan nyata sudah tidak ada lagi. Contohnya Lee Jin Gyu, pemuda Korea, menikahi darimakura, sebuah bantal besar yang menampilkan karakter anime favoritnya, Fate Testarossa. Fate Testarossa sendiri merupakan tokoh terkenal di Mahou Shoujo Lyrical Nanoha. Pada pernikahannya, dia menghiasai bantalnya dengan gaun pengantin dan berdiri di hadapan pendeta.
Pada pria maupun wanita penderita Nijikon, minat seksual terhadap manusia lawan jenis atau kehidupan nyata sudah tidak ada lagi. Contohnya Lee Jin Gyu, pemuda Korea, menikahi darimakura, sebuah bantal besar yang menampilkan karakter anime favoritnya, Fate Testarossa. Fate Testarossa sendiri merupakan tokoh terkenal di Mahou Shoujo Lyrical Nanoha. Pada pernikahannya, dia menghiasai bantalnya dengan gaun pengantin dan berdiri di hadapan pendeta.
4. Hikikomori
Hikikomori sendiri adalah istilah Jepang yang berarti menarik diri dan mulai menarik perhatian media sejak 1999-2000an karena kasusnya yang cukup fenomenal. Diduga ada 2 juta remaja Jepang ( kebanyakan umur 13-20 tahun ) yang mengalami penyakit ini. Sindrom yang paling jelas dari hikikomori adalah tidak pernah keluar kamar ( atau rumah ). Bahkan tercatat ada beberapa orang yang tidak keluar dari kamarnya selama 10 tahun ( yang pasti di dalam kamar ada kamar mandinya ).
Fenomena ini
sering dijumpai di negara maju. Di banyak negara, hikikomori dianggap
sebagai penyakit psikologi, sindrom PDD dan autisme. Hanya di Jepang,
Hikikomori dianggap sebagai fenomena sosial ( saking banyaknya ).
Kebanyakan masyarakat menganggap bahwa faktor keluarga berada dibalik
kasus-kasus hikikomori.
Hilangnya figur
ayah ( terlalu sibuk bekerja ), ibu yang terlalu memanjakan anak, dan
tekanan akademik di sekolah, school bullying, dan maraknya video game di
Jepang. Semakin tua seorang hikikomori, semakin kecil kemungkinan dia
bisa berkompeten di dunia luar. Bahkan ada kemungkinan tidak bisa
kembali normal untuk bekerja atau membangun relasi sosial, seperti
menikah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar