Breaking News

Jumat, 25 November 2016

Bacaan Doa Qunut Bahasa Arab, Latin dan Terjemahannya untuk Sholat Subuh dan Witir

Doa kunut bagi masyarakat Indonesia sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam ibadah sholat subuh maupun witir di bulan ramadhan bagi mereka, makanya Bacaan Doa Qunut Bahasa Arab, Latin dan Terjemahannya untuk Sholat Subuh dan Witir ini wajib diketahui bagi yang meyakininya sebagai Sunnah Nabi Muhammad saw.
Mengenai pro dan kontra mengenai sunnah membaca lafaz doa qunut pada waktu shalat lebih banyak ditujukan bagi penganut paham Muhammadiyah dan NU atau Nahdatul Ulama. Bagi Muhammadiyah, qunut dipahami bukan sebagai sunnah dalam ajaran Islam, tapi bagi NU ini merupakan anjuran Rasul dan dianjurkan dilakukan pada sholat subuh maupun witir di bulan Ramadhan. Bahkan bagi kalangan Nahdiyin, jika seseorang lupa maka ia disarankan untuk sujud sahwi. Alasannya, karena qunud dikatakan sebagai sunnah ab’ad, yakni sunnah nabi yang dianjurkan dan disunnahkan pula menggantinya dengan sujud sahwi jika lupa.
Bagi penulis Bakolpidang.blogspot.co.id sendiri, tak menjadi soal apakah bacaan qunut subuh dan witir dijalankan atau tidak. Yang jadi persoalan sebenarnya yang tidak menunakan sholat. Sejatinya, seorang muslim yang baik bisa saling menghargai pendapat orang lain, bukankah dalam ayat Al-Qur’an disebutkan bahwa kita diciptakan berkabilah2 untuk saling mengenal, atau lebih pas lagi “untuk saling memahami’.

Bacaan Doa Qunut dalam Bahasa Arab untuk Sholat Subuh dan Witir

Di bawah ini merupakan lafadz doanya yang banyak di sebut dalam hadits Nabi saw. yang kemudian disajikan secara baris per baris agar lebih mudah dihafalkan.
Dan bisa jadi yang Anda baca berbeda dengan yang anda ketahui. Ya, karena dasarnya adalah dari hadis, dan sebagaimana hadis terkadang redaksinya akan berbeda-beda, tergantung bagaimana perawinya menangkap atau mendengar saat Nabi menjalankannya.

اللّهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ
وَعَافِنِيْ فِيْمَنْ عَافَيْتَ
وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ
وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا أَعْطَيْتَ
وَقِنِيْ بِرَحْمَتِكَ شَرَّ مَا قَضَيْتَ
فَإِنَّكَ تَقْضِى وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ
وَإِنَّهُ لاَيَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ
وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ
تَبَا رَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ
فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ
أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِنِ النَّبِيِّ اْلأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ

Perlu diketahui bahwa ada banyak riwayat yang menerangkan tentang lafadz doa kunut di atas, sehingga bisa jadi apa yang anda lihat dalam blog lain berbeda dengan apa yang anda baca di sini. Dan menurut hemat penulis itu tak masalah karena intinya adalah maknanya.

Lafadz Qunut Latin

Maksud dari latin di sini adalah bacaan qunut yang dibuat dalam bahasa Indonesia tapi kata-katanya dari Arab. Tujuannnya untuk memudahkan orang yang belum bisa baca teks Arab.
“Allahummahdinii fiiman hadait,
Wa’aafinii fiiman ‘aafait,
Watawallanii fiiman tawal-laiit,lafadz bacaan doa qunut shoat subuh dan witir
Wabaarik lii fiimaa a’thoit,
Wa qinii birohmatika syarrama qadait,
Fainnaka taqdii walaa yuqda ‘alaik
Wainnahu laa yadzillu man walait,
Walaa ya’izzu man ‘aadait
Tabaa rakta rabbana wata’aalait
Falakal hamdu ‘alaa maa qadhait
Astagfiruka wa’atuubu ilaik,
wasallallahu ‘alaa sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa alihi washahbihi wasallam.”
Anda bisa langsung menghafalkan teks di atas, tapi akan lebih baik sambil jalan belajar juga cara baca Qur’an biar bisa juga tau bagaimana rasanya jika membaca langsung dari arab-nya.
Terjemahnya:
“Ya Allah, berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau berikan petunjuk.
Berilah aku kesehatan seperti orang-orang yang telah Engkau berikan kesehatan.
Pimpinlah aku bersama orang-orang yang telah Engkau pimpin.
Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau berikan kepadaku.
Dan peliharalah aku dari kejahatan yang Engkau pastikan.
Karena, sesungguhnya Engkaulah yang menentukan dan tidak ada yang menghukum atau menentukan atas Engkau.
Sesungguhnya tidaklah akan hina orang-orang yang telah Engkau beri kekuasaan.
Dan tidaklah akan mulia orang yang Engkau musuhi.
Maha berkahlah Engkau dan Maha Luhurlah Engkau.
Segala puji bagi-Mu atas yang telah engkau pastikan.
Aku mohon ampun dan kembali (taubat) kepada Engkau.
Semoga Allah memberi rahmat, berkah dan salam atas nabi Muhammad beserta seluruh keluarganya dan serta sahabatnya.”
Kebetulan kita sekarang sedang menjalani ibadah puasa sehingga hikmah puasa Ramadhan yang Anda cari bisa lebih bermakna untuk tahun ini dan demikian pula ibadah di bulan lainnya.
Saran kami, akan lebih baik kalau artinya dimengerti karena akan menambah kekhusyukan kita saat menjalankan ibadah, demikian juga pada bacaan sholat lainnya.

Pendapat Imam Mazhab soal Qunut

Hal yang patut pula kita perhatikan adalah pendapat para jumhur Ulama, khususnya pada empat imam mazhab yang terkenal. Bagi masyarakat Indonesia yang umumnya menganut mazhab Syafii sudah barang tentu harus paham dan mengerti alasan di balik pendapat imamnya dan bukan hanyak sekedar taklik buta semata. Berikut ulasannya:

a. Ulama Mazhab Syafi’iyyah

Mereka berpendapat bahwasanya tidak ada bacaan doa qunut dalam shalat witir kecuali ketika separuh dari akhir bulan Ramadhan. Adapun pendapatnya dalam hal sholat lima waktu, mereka berpendapat tidak ada qunut selain pada saat shalat shubuh yang mana berlaku dalam semua keadaan, yakni itu baik kondisi kaum muslimin dalam keadaan tertimpa musibah atau pun tidak sama sekali. Dan qunut juga dapat dilakukan pada selain shalat shubuh bila mana kaum muslimin sedang tertimpa musibah (yaitu disebut juga dengan qunut nazilah).

b. Hanabilah (Hambali)

Mereka yang mengaku penganut mahab Hambali berpendapat kalau Qunut disyari’atkan dalam salat witir. Adapun pada shalat lainnya mereka berpendapat bahwa tidak disyariatkan kecuali terjadi musibah yang dianggap besar, selain dari musibah penyakit. Nah, baru bila terjadi keadaan yang sebagaimana dimaksud barulah bacaan qunut dapat dibaca pada salat lima waktu, kecuali pada hari Jum’at tidak dilakukan.

C. Imam Ahmad

Beliau sendiri memberikan pendapatnya bahwa tidak ditemukan dalil yang menunjukkan bahwa Nabi Muhammad saw. pernah ber-qunut witir sebelum atau pun sesudah ruku’.

D. Ulama Hanafiyyah

Disunnahkan baca doa qunut pada shalat sunnah witir. Namun, tidak disyariatkan membaca qunut pada waktu shalat lainnya, kecuali pada saat nawaazil, yakni dimana kaum muslimin sedang tertimpa musibah, namun demikian pelaksanaan qunut nawaazil ini hanya boleh pada waktu shalat shubuh saja dan yang membacanya adalah imam sholat, lalu diaminkan oleh makmum, dan disebutkan juga bahwa tidak ada qunut jika itu shalatnya sendirian.
Adapun Ulama Malikiyah berpendapat bahwa Qunut hanya dilakukan pada shalat subuh saja, sedang saat sunnah witir dan shalat lainnya tidak dilakukan.
Ulasan soal pendapat imam-imam di atas pertama kali ditulis oleh Muhammad Abduh Tuasikal, MSc. yang dipublikasikan oleh Rumaysho.
Demikian lafaz Bacaan Doa Qunut Bahasa Arab dan dalam bahasa Latin serta Terjemahannya untuk dibaca dalam Sholat Subuh dan Witir. Mengenai pendapat di atas semua dikembalikan pada pribadi masing-masing tergantung Anda menganut mazhab apa. Dan sebaiknya pilih yang paling sesuai dengan hati nuranimu. Dan seyogyanya pula ini tak perlu dijadikan pertentangan di kalangan jamaah karena ini hanya soal furu’ atau cabang ibadah, bukan ibadah pokok.
Read more ...

Niat Zakat Fitrah dan Lafadz Doa yang Menerima dan Memberi Zakat

Ulasan singkat Niat Zakat Fitrah dan Lafadz Doa yang Menerima dan Memberi Zakat dalam bentuk bahasa Arab dan Latin ini ditujukan bagi masyarakat muslim di bulan Ramadhan yang akan menjalankan salah satu rukun Islam yang diwajibkan bagi setiap muslim yang mempunyai cukup makanan sehari untuk dimakan.
Istilah Muzakki dalam hal ini ditujukan bagi orang yang mengeluarkan zakat tersebut yang mana kadarnya adalah 1 sha atau setara dengan empat (4) mud yang jika dihitung dalam satuan kilogram maka ia sama dengan 2,305 KG, namun untuk memudahkan perhitungannya maka para ulama membulatkan angkanya menjadi 2,5 kg.
Jadi jika ada 4 orang dalam keluarga maka cukup keluarkan 10 kg persis maka kewajiban zakat fitrah dari masing-masing mereka sudah terpenuhi. Tapi, tetap kembali pada ketentuan nisab di atas, yakni cukup makanan yang bisa dimakan hari itu.
Ada ungkapan selentingan soal kewajiban membayar zakat fitrah ini bahwa ini adalah zakat ‘murah meriah’. Ya, mengapa tidak? dalam setahun kita hanya mengeluarkan 2,5 kg saja, sedangkan beras yang kita habiskan dalam setahun bisa berkuintal2 banyaknya. Makanya, sungguh mengherankan jika masih ada orang Islam yang mengabaikannya. Lagian… fungsi dari zakat ini adalah untuk mensucikan jiwa dan menyempurnakan puasa kita di bulan Ramadhan selama sebulan penuh.

Lafadz Arab dan Latin Niat Zakat Fitrah serta Terjemahnya

Tulisan latin di bawah diperuntukkan buat anda yang mungkin masih belum bisa baca Qur’an dengan baik sehingga dengan cukup melafalkannya saja sudah sama dengan membaca teks Arabnya.
Untuk Diri Sendiri

نَوَيْتُ اَنْ اَخْرَجَ زَكَاةَ الفِطْرِ عَنْ نَفْسِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالىَ

“NAWAITU AN UKHRIJA ZAKAATAL FITHRI ‘AN NAFSII FARDLOL LILLAAHI TA’AALAA”
“Aku Berniat menunaikan zakat fitrah utk diriku sendiri sesuatu kewajiban karena Allah Ta’ala.”
Maksud dari redaksi di atas bahwa jika kita mengeluarkan zakat tersebut hanya untuk sendiri, misalnya sedang tidak berkeluarga dan tidak punya anak maupun istri maka lafaz di atas yang digunakan.
Niat Untuk Diri Sendiri dan Keluarga

نَوَيْتُ اَنْ اَخْرَجَ زَكَاةُ الفِطْرِ عَنِّى وَعَنْ جَمِيْعِ مَنْ يَلزَمُنِيْ نَفَقَاتُهُمْ شَرْعًا فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

“Nawaitu an ukhrija zakaatul fitri anna wa ‘an jami’i maa yalzamuni nafqu tuhun syar’an fardzolillahi ta’ala”.
“Aku berniat menunaikan zakat fitrah untuk diriku dan untuk semua orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku menurut syariat agama sesuatu kewajiban karena Allah Ta’ala
Sebagai contoh, penulis sendiri karena sudah berkeluarga dimana punya anak dan istri maka bacaan niat zakat di atas lebih tepat karena sesuai redaksinya bahwa zakat fitrah tersebut diniatkan bukan hanya untuk dirinya tapi juga untuk semua anggota keluarganya yang jadi tanggungannya.
Dan perlu pula diketahui bahwa yang namanya niat itu dalam hati sehingga untuk urusan ini para ulama berbeda pendapat antara apakah harus melafalkannya atau tidak. Tapi bila mau ambil amannya maka menurut sebagian jumhur lebih baik dilafalkan untuk membantu memantapkan hati dan terlepas dari masalah ikhtilaf.

Do’a Menerima Zakat

ءَاجَرَكَ اللهُ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَبَارَكَ فِيْمَا اَبْقَيْتَ وَجَعَلَ اللهُ لَكَ طَهُوْرًا
Bacaan latin doa penerima di atas:
“Aajarak-llahuma fiima a’thaita, wa baraaka laka fiimaa abqaita, waj’alhu laka thahuuraa”.
Artinya:
“Semoga Allah melimpahkan ganjaran pahala terhadap harta yg telah Engkau berikan & semoga Allah memberkahi harta yg masih tersisa padamu, serta semoga Allah menjadikan dirimu suci bersih”
Sekali pun bacaan doa orang yang menerima zakat di atas singkat tapi bagi Amil tetap bisa membaca juga adab doa pada umumnya, seperti mengucapkan Shalawat atas Nabi Muhammad saw. di awalnya dan juga mengucapkan syukur, demikian juga di akhirnya juga kembali menutupnya dengan sholawat Nabi agar dapat menjadi pembuka diterimanya permohonan.
Waktu Membayar Zakat
Khusus untuk zakat fitrah maka mulai dari awal ramadhan seseorang sudah bisa mengeluarkannya, baik itu diserahkan kepada amil atau langsung pada tetangga atau keluarga yang membutuhkan. Akan tetapi, untuk waktu sehari sebelum lebaran dan sebelum pelaksanaan salat Idul fitri adalah batas waktu yang tidak boleh sampai terlewat karena jika tidak ia hanya akan dinilai sebagai pemberian biasa.
Menurut hemat penulis, yang dinukil dari pandangan ulama, bahwa jika diberikan lebih awal malah lebih baik karena jika digunakan berbuka puasa atau sahur maka akan semakin berkah dan banyak amalnya bagi si pemberi zakat.
Silahkan tanyakan jika ada yang kurang dipahami dari Niat Zakat Fitrah dan Lafadz Doa yang Menerima dan Memberi Zakat, baik dalam teks Arab dan latin serta terjemahannya. Dan bila perlu kami akan lakukan pengecekan langsung dalam kita kuning yang mengulasnya.
Read more ...

Bacaan Niat Puasa Senin Kamis Bahasa Arab, Latin Dan Artinya

Lafadz bacaan niat puasa senin kamis bahasa Arab, Latin dan Artinya ini bisa diungkapkan dalam hati saja dan menurut sebagian ulama bahwa jika diungkapkan dengan lisan makan akan membantu kemantapan hati dalam berniat.
Ibadah menahan lapar yang sangat dianjurkan setelah puasa Ramadhan dan Syawal adalah puasa senin dan kamis ini. Namun dalam sebuah riwayat Nabi saw. mengnjurkan pada umatnya yang tidak sanggup menjalankannya untuk memilih puasa minimal 3 hari dalam sebulan saja karena dengan demikian ia sudah seperti menjalankannya selama setahun penuh.
Bagi yang masih punya utang di Bulan Ramadhan maka sangat dianjurkan untuk melunasi utangnya dulu baru kemudian mulai niat puasa sunnah senin-kamis lagi karena yang wajib harus lebih diutamakan dari pada yang sifatnya sunnah.
Ada alasan tertentu mengapa pada hari seni dan kamis di sunnahkan untuk berpuasa, yakni karena pada seninnya merupakan hari kelahiran Nabi Muhammad saw. sebagaimana sabda beliau:
Dari Abu Qotadah Al Anshori ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanyai mengenai puasa beliau pada hari Senin, lantas beliau pun menjawab,
“Hari tersebut (senin) adalah hari dimana aku dilahirkan, dan hari dimana aku diutus (oleh Allah swt.) atau diturunkannya wahyu untukku.” (HR. Muslim)
dan pada kamis-nya merupakan hari dimana amal-amal seorang hamba selama seminggu dilaporkan ke langit sehingga jika ia berpuasa pada hari tersebut akan semakin afdhol dan memperberat timbangan amalnya. Dalam hadits disebutkan:
“… dua hari tersebut (senin dan kamis) adalah waktu dihadapkannya amalan pada Rabb semesta alam (pada Allah). Aku (Nabi) sangat suka ketika amalan-amalanku dihadapkan (kepada Allah) sedang aku dalam keadaan berpuasa.” (HR. An Nasai no. 2360 dan Ahmad 5: 201. sanad dari hadits ini hasan).
Itulah dalil hadits mengenai keutamaan dari menjalankan ibadah puasa sunnah yang mana bila kita sanggup langgeng selama hidup kita maka ganjarannya akan

Lafadz Bacaan Niat Puasa Senin Kamis Bahasa Arab, Latin Dan Artinya

Sesuai dengan namanya maka niat dari puasa sunnah ini juga ada dua berdasarkan hari pelaksanaanya. Mudah sekali menghafalkannya karena cukup ganti nama harinya saja.

Niat Puasa Sunnah Hari Kamis

Seperti biasa, dimulai dengan kata nawaitu karena dalam rukunnya niatnya adalah menyengaja berpuasa.

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً للهِ تَعَالَى

NAWAITU SHAUMA YAUMIL ITSNAINI SUNNATAN LIL-LAHI TA’AALA’
“Saya berniat puasa pada hari Senin (besok), sunnah karena Allah Ta’ala.”
Sambil mengucapkannya maka dalam hati juga diniatkan dan dihayati agar rukunnya terlaksana dengan baik dan sah.

Bacaan doa niat puasa sunah Kamis

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الْخَمِيْسِ سُنَّةً للهِ تَعَالَى

NAWAITU SHAUMA YAUMIL KHOMIISI SUNNATAN LIL-LAHI TAA’ALA’

“Saya berniat puasa hari Kamis (besok), sunnah karena Allah Ta’ala.”
Itulah dua rangkaian kata yang diucapkan pada malam hari sebelum tidur jika besoknya kita ingin berpuasa yang mana masing-masing disesuaikan dengan hari apa kita ingin berpuasa sunnah.
Bacaan Doa Buka Puasa Senin Kamis
Jadi lafadznya ketika buka puasa Ramadhan sama karena berbeda dengan niat, membatalkan puasa ketentuannya sama dimana kita hanya tinggal minum saja dan tanpa niat apa pun kecuali doa syukur kepada Allah swt. yang telah memberi rezeki berbuka dan menghilangkan haus dan lapar kita.

اَللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ

ALLAHUMMA LAKA SHUMTU WA ‘ALAA RIZKQIKA AFTHARTU, DZAHABAZH ZHOMA-U WABTALLATIL ‘URUUQU WATSABATAL AJRU, INSYA ALLAH”.
“Ya Allah hanya untuk-Mu aku berpuasa & dengan reski-Mu aku berbuka. Telah sirna dahaga, urat-urat telah basah & pahala telah tetap insya Allah Ta’ala”.

Manfaat

Selain dari niat puasa senin kamis di atas, maka hikmah atau keutamaan puasa senin kamis juga patut dibahas, karena secara umum telah diutarakan dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah, sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلاَّ رَجُلاً كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ فَيُقَالُ أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا

“Pintu surga akan dibuka pada hari Senin dan juga kamis. Setia seorang hamba yang tidak melakukan perbuatan syirik pada Allah swt. sedikit pun (pada hari tersebut) maka akan diampuni dosanya, kecuali seseorang hamba yang antara dirinya dan saudaranya sedang bermusuhan). Maka nanti akan dikatakan pada mereka, akhirkan urusan keduanya sampai mereka berdua berdamai, akhirkan urusan keduanya sampai mereka berdua berdamai.” (HR. Muslim).
Sehingga jelas sekali bahwa dengan kita melakukan sunnah tersebut maka pada hari itu pula kita akan mendapatkan ampunan dari Yang Maha Kuasa, namun dengan satu syarat, yakni tidak dalam keadaan bermusuhan dengan sesame saudara atau tetangganya.
Pertanyaan seputar tata caranya:
Apakah boleh mengganti puasa Ramadhan pada senin-kamis?
Tentu saja boleh, tergantung niat kita karena mengqadha puasa boleh pada hari apa saja selama waktunya tidak lebih dari setahun atau sebelum masuk ramadhan berikutnya.
Bolehkah memilih puasa hanya salah satunya saja, misalnya senin saja?
Jika mau mengurangi jumlah puasa sunnah Anda dalam sebulan karena tidak sanggup maka boleh memilih sunnah yang lain, yakni puasa 3 hari dalam sebulan (tanggal 13, 14, dan 15 menurut kalender Hijriyah), dan bila tidak kuat juga melakukannya berturut-turut maka bisa senin atau kamis saja setiap minggu dan diselingi tidak berpuasa  dalam satu minggu setiap bulan agar pas 3 hari atau juga bisa hari apa saja yang penting cukup 3 hari. Karena sebagaimana Aisyah ra. menerangkan ketika ditanya oleh Mua’az ra. yang diterangkan dalam sebuah hadits:
“Apakah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan puasa tiga hari setiap bulannya?” ‘Aisyah menjawab, “Iya.” Mu’adzah kemudian bertanya, “Pada hari apa saja beliau melakukan puasa sunnah tersebut?” ‘Aisyah pun menjawab, “Beliau tidak peduli pada hari apa saja beliau puasa (artinya semau beliau).” (HR. Tirmidzi no. 763)
Penjelasan singkat doa atau bacaan niat puasa senin kamis dalam bahasa Arab dan latin serta Terjemahnya di atas untuk membantu anda dalam berniat dalam hati dan bukan suatu kewajiban untuk diucapkan dengan mulut, dan bila belum bisa menghafal arabnya atau pun latinnya maka cukup dengan bahasa Indonesia saja dulu dari artinya yang sudah ditulis di atas.
Read more ...

Niat Sholat Idul Adha serta Bacaan dan Tata Cara Pelaksanaannya

Shalat sunnat hari raya Idul Adha hukumnya sunnah Mu’akkad bagi setiap muslim dan muslimah. Nah, niat sholat Idul Adha dalam bahasa Arab  dan latin serta tata cara mengerjakannnya ini ditujukan bagi yang belum tau sama sekali baik itu lafadz Arabnya maupun terjemahnya.
Salat Ied Al-Adha lebih baik dikerjakan berjamaah yang mana tempat pelaksanaannya boleh di masjid dan boleh juga di lapangan, akan tetapi lebih diutamakan dilakukan di ruang terbuka seperti tanah lapang sebagai syiar Islam. Adapun cara meniatkannya cukup dilafalkan dalam hati jika kita sudah merasa yakin atau boleh juga dibantu dengan lisan agar hati semakin mantap sebagaimana dianjurkan banyak ulama.

Bacaan Niat Sholat Idul Adha dalam Bahasa Arab, Latin dan Artinya

Niat di sini tak perlu harus dengan bahasa Arab jika memang tidak bisa baca Al-Qur’an, tapi cukup baca tulisan latinnya saja.
Dan juga, niat itu cukup dalam hati saja kecuali kalau tidak merasa mantap kalau tidak diucapkan di mulut maka tak masalah karena sebagian ulama juga menganjurkannya untuk menambah kemantapan hati kita. Ini sebagaimana kami bahas juga dalam Niat Sholat Tahajud pada kesempatan sebelumnya.

Niat Sholat Sunah Idul Adha sebagai Ma’mum

Dalam bahasa Arab

اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِالْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا لِلّٰهِ تَعَالَى

USHOLLI SUNNATA ‘IIDHIL ADHAA ROK’ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI MA’MUUMAN LIL-LAAHI TA’AALA
Artinya :
“Saya niat sholat sunnah idul adha dua raka’at menghadap kiblat sebagai makmum, karena Allah Ta’ala”

Niat Sholat Sunah Idul Adha sebagai Imam

اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِالْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اِمَامًا لِلّٰهِ تَعَالَى

USHOLLI SUNNATA ‘IIDHIL ADHAA ROK’ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI IMAAMAN LILLAAHI TA’AALA
Artinya :
“Saya niat sholat sunnah idul adha dua raka’at menghadap kiblat sebagai imam, karena Allah Ta’ala”
Jadi bedanya niat antara Imam dan Makmum adalah pada tambahan kata makmuman dan imaman sebelum kata ‘lillahi Ta’ala’ sedang di awal teks atau tulisannya sama saja.
Tata Cara Pelaksanaan Shalat Ied al-Adha
Jika ditanya bagaimana niat sholat idul adha mungkin singkat sekali menjawabnya, tapi kan kita tidak hanya baca itu saja melainkan ada rangkaian bacaan dan gerakan lain di dalamnya. Nah, berikut ini urutan2nya:
1. Pertama kali yang harus dilakukan setelah sholat subuh adalah melakukan persiapan dengan melakukan mandi sunnah sebelum idul adha kemudian memakai pakain yang terbaik yang dimiliki dan juga disunnahkan memakai wewangian.
2. Berjalan menuju masjid atau lapangan sambil terus bertakbir.bacaan niat sholat idul adha
3. Sesampainya di Masjid langsung menunaikan sholat Tahiyatul Masjid, tapi bila di lapangan tempatnya maka langsung duduk saja dan terus bertakbir hingga sholat Iedul Qurban dilaksanakan.
4. Nah, barulah mulai sholat dengan dimulai membaca niat sholat sunnah idul Adha sebagaimana disebutkan di atas.
A. Rakaat pertama :
Setelah membaca niat shalat kemudian takbiratul ihram lalu membaca doa iftitah sebagaimana dalam sholat lain. Lalu Takbir lagi sebanyak 7 kali (ada juga yang tanpa diselingi doa iftitah). Dalam 7 takbir (selain takbiratul ihram) tersebut maka setiap selesai takbir disunnahkan membaca pujian berikut sebagaimana disebutkan dalam riwayat Ibnu Mas’ud:
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ . اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي
SUBHANALLAH WAL HAMDULILLAH WA  LAA ILAHA ILLALLAH WALLAHU AKBAR. ALLAHUMMAGHFIRLII WAR HAMNII
Terjemahnya :
“Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya, tidak ada sesembahan yang benar untuk disembah selain Allah. Ya Allah, ampunilah aku dan rahmatilah aku.”
5. Setelah itu mulai membaca Surah Al-Fatihah dan dilanjutkan dengan bacaan surah-surah pendek, tapi dalam hadits disebutkan bahwa sebaiknya membaca Surah Qaf atau Surah Al-A’la (Sabbihisma rabbikal-a’laa)
Rakaat Kedua:
6. Sesudah ruku’ dan sujud kemudian berdiri lagi untuk rakaat keduanya, maka takbir lagi sebanyak 5 kali yang juga setiap selesai takbir membaca pujian seperti di takbir rakaat pertama di atas.
7. Lalu dilanjutkan juga dengan membaca Al-fatihah dan surah pendek, tapi bila ingin sesuai sunnah Nabi maka lebih utama membaca surat Al-Ghasyiah. Dan seterusnya hingga salam dan sholat selesai.
8. Selanjutnya, bagi makmum boleh mendengarkan khutbah atau meninggalkan tempat duduknya sebagaimana sabda Nabi. Adapun bagi Khatib pada khutbah pertama membaca takbir 9 kali dan pada khutbah kedua 7 kali.
Catatan:
  1. Biasanya Imam membaca doa iftitah yang berbeda-beda (karena ada 12 macam bacaan) jadi agar tidak ketinggalan takbirnya maka pada shola idul adha ini sebaiknya pilih bacaan yang singkat saja.
  2. Makmum dalam hal ini membaca Al-Fatihah dan surah pendek dalam hati saja, sedang imam membesarkan suaranya.
  3. Sunnah dalam sholat idul adha ada 4, yaitu mandi sebelum sholat dan menggunakan pakaian yang terbaik serta parfum yang wangi, tidak makan sebelum sholat, pulang dengan jalan yang berbeda saat pergi, dan takbiran mulai tgl 9 hingga 13 Dzulhijjah.
Perlu pula dipahami, karena sholat sunnah idul adha ini merupakan syiar maka oleh Nabi saw. disunnahkan agar semua muslim dan muslimah ikut meramaikan pelaksanaan shalat ied tersebut, mulai dari anak-anak, tua-muda, dan bahkan bagi wanita yang sedang datang bulan tetap dianjurkan keluar ke tanah lapang ikut menyaksikan sekalipun tidak ikut menjalankan sholat berjamaah.
Ilmu seputar Sholat Idul Qurban
Mungkin kita tak hanya perlu niat sholat idul Adha dalam bahasa Arab maupun latin, tapi juga ilmu berkaitan dengannya yang penting diketahui seperti:
Pada tanggal berapa shalat ‘Id Adha dilaksanakan?
Tepatnya pada tanggal 10 Dzulhijjah. Jadi disesuaikan dengan penanggalan Hijriyah, bukan Masehi maupun hari. Mengenai kapan masuknya waktu tersebut juga kadang terjadi perbedaan sehingga waktu lebaran Qurban juga kadang berbeda hari pelaksanaannya di antara umat Islam di Indonesia, terutama jika bertepatan dengan tahun kabisat.
Adapun untuk Idul Fitri sholatnya dilaksanakan ketika telah masuk 1 syawal yang sekaligus sebagai hari berakhirnya bulan Ramadhan.
Mulai kapan dan sampai kapan disunnahkan membaca Takbir pada hari raya Idul Adha?
Untuk hari raya Fitri waktnya hanya dimulai dari malam 1 Syawal hingga imam berdiri untuk mengerjakan sholat Ied. Adapun untuk hari raya Adh-ha waktunya mulai pada hari ‘Arafah tanggal 9 Dzulhijjah hingga tanggal 13 Dzulhijjah dan dilakukan setiap kali selesai sholat Fardhu.
Bagaimana bunyi lafadz Takbiran hari raya?
Mengenai ini kami ulas pada halaman tersendiri biar lebih focus pembahasannya, untuk itu silahkan baca di sini :
Bagaimana cara puasa sebelum Idul Adha?
Puasa Bulan Ramadhan berbeda dengan puasa Idul Adha yang mana bila Ramadhan kita diwajibkan puasa selama sebulan penuh, tapi pada Ied Qurban ini kita hanya disunnahkan untuk tidak makan maupun minum mulai dari sebelum sholat subuh hingga dilaksanakannya sholat Ied.
Jadi dalam puasa Adha kita baru boleh makan dan minum setelah sholat Ied dilaksanakan.
Jika tidak tau cara melafalkan niat sholat Idul Adha bahasa Arab di atas jangan sungkan menghubungi saya untuk diajarkan bagaimana mengucapkannya, ya hitung2 buat nambah teman sekaligus dapat penghasilan tambahan he he…! Tapi disarankan jika tidak bisa disarankan pakai bahasa Latin saja atau kalau belum juga tau membaca maka niatkan saja dalam hati dengan bahasa Indonesia bahwa Anda ingin menunaikan sholat sunnah Idul Adha karena semua boleh dilakukan.
Read more ...

Waktu – Jadwal Sholat dan Adzan Hari Ini : Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Denpasar dan Kota Lainnya

Waktu sholat lima waktu bagi umat Muslim adalah suatu ketentuan yang sudah ditetapkan dan tidak dapat dirubah hingga kapan pun. Itu sebabnya Jadwal Sholat dan Adzan Hari Ini : Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Denpasar dan Kota Lainnya di Indonesia dari Bakolpndang ini menjadi sangat penting dan bahkan kewajiban untuk mengetahuinya menyamai kewajiban shalat, karena jika suatu ibadah fardhu maka proses atau jalannya pun akan jadi wajib.

JADWAL SHOLAT DALAM SEBULAN DI SEMUA KOTA

(silahkan pilih kota tempat tinggalmu)
 
Jika anda bertanya apakah jadwal sholat di atas uptodate setiap saat, maka jawabannya tidak. Karena yang namanya penentuan waktu shalat menggunakan perhitungan abadi yang artinya waktunya selalu sama sekalipun berganti tahun. Jadi untuk tahun selanjutnya, tiap bulan di dalamnya juga tetap menggunakan data sekarang.
Sekarang ini lagi populer pemakain handphone smartphone, khususnya yang menggunakan operating system dari Android milik Google. Makanya pada kesempatan ini kami juga menyediakan tataun download jadwal sholat wajib dan waktu-waktu sunnah yang dianjurkan biar teman2 bisa ontime mengerjakan sholat fardhu 5 waktu.
Dalil Al-Qur’an
Sholat tepat waktu bukan tanpa alasan, penentuannya pun selalu merujuk pada hadits nabi hingga akhirnya ditemukan formula untuk menentukan secara tepat kapan jam dan menit seharusnya kita menjalankan shalat. Dalam Al Qur’an sendiri sudah ditegaskan mengenai ini:

إِنَّ الصَّلاَةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا

“Sesungguhnya shalat itu merupakan kewajiban yang ditetapkan waktunya bagi kaum mukminin.” (QS. An-Nisa`: 103)

Cara memilih waktu sholat sesuai daerah:

Jika kamu baru pertama kali menggunakan widget jadwal sholat di atas maka caranya cukup menu ‘Pilih Kota” yang ada di bagian atas maka secara otomatis sistem akan melakukan loading atau refresh sendiri untuk menyesuaikan semua waktu sholat dalam 5 waktu, yakni subuh, dzuhur, ashar, maghrib dan isya.
Berikut beberapa kota yang bisa kamu ketahui jadwal sholatnya:
Ambarawa, Ambon, Amlapura, Amuntai, Argamakmur, Atambua, Babo, Bagan Siapiapi, Bajawa, Balige, Balik Papan, Banda Aceh, Bandarlampung, Bandung, Bangkalan, Bangkinang, Bangko, Bangli, Banjar, Banjar Baru, Banjarmasin, Banjarnegara, Bantaeng, Banten, Bantul, Banyuwangi, Barabai, Barito, Barru, Batam, Batang, Batu, Baturaja, Batusangkar, Baubau, Bekasi, Bengkalis, Bengkulu, Benteng, Biak, Bima, Binjai, Bireuen, Bitung, Blitar, Blora, Bogor, Bojonegoro, Bondowoso, Bontang, Boyolali, Brebes, Bukit Tinggi, Bulukumba, Buntok, Cepu, Ciamis, Cianjur, Cibinong, Cilacap, Cilegon, Cimahi, Cirebon, Curup, Demak, Denpasar, Depok, Dili, Dompu, Donggala, Dumai, Ende, Enggano, Enrekang, Fakfak, Garut, Gianyar, Gombong, Gorontalo, Gresik, Gunung Sitoli, Indramayu, Jakarta, Jambi, Jayapura, Jember, Jeneponto, Jepara, Jombang
Kabanjahe, Kalabahi, Kalianda, Kandangan, Karanganyar, Karanganyar Kebumen, Karawang, Kasungan, Kayuagung, Kebumen, Kediri, Kefamenanu, Kendal, Kendari, Kertosono, Ketapang, Kisaran, Klaten, Kolaka, Kota Baru Pulau Laut, Kota Bumi, Kota Jantho, Kota Mobagu, Kuala Kapuas, Kuala Kurun, Kuala Pembuang, Kuala Tungkal, Kudus, Kuningan, Kupang, Kutacane, Kutoarjo
Labuhan, Lahat, Lamongan, Langsa, Larantuka, Lawang, Lhoseumawe, Limboto, Lubuk Basung, Lubuk Linggau, Lubuk Pakam, Lubuk Sikaping, Lumajang, Luwuk, Madiun, Magelang, Magetan, Majalengka, Majene, Makale, Makassar, Malang, Mamuju, Manna, Manokwari, Marabahan, Maros, Martapura, Masohi, Mataram, Maumere, Medan, Mempawah, Menado, Mentok, Merauke, Metro, Meulaboh, Mojokerto, Muara Bulian, Muara Bungo, Muara Enim, Muara Teweh, Muaro Sijunjung, Muntilan, Nabire, Negara, Nganjuk, Ngawi, Nunukan
Pacitan, Padang, Padang Panjang, Padang Sidempuan, Pagaralam, Painan, Palangkaraya, Palembang, Palopo, Palu, Pamekasan, Pandeglang, Pangkajene, Pangkajene Sidenreng, Pangkalanbun, Pangkalpinang, Panyabungan, Pare, Parepare, Pariaman, Pasuruan, Pati, Payakumbuh, Pekalongan, Pekan Baru, Pemalang, Pematangsiantar, Pendopo, Pinrang, Pleihari, Polewali, Pondok Gede, Ponorogo, Pontianak, Poso, Prabumulih, Praya, Probolinggo, Purbalingga, Purukcahu, Purwakarta, Purwodadigrobogan, Purwokerto, Purworejo, Putussibau
Raha, Rangkasbitung, Rantau, Rantauprapat, Rantepao, Rembang, Rengat, Ruteng, Sabang, Salatiga, Samarinda, Sampang, Sampit, Sanggau, Sawahlunto, Sekayu, Selong, Semarang, Sengkang, Serang, Serui, Sibolga, Sidikalang, Sidoarjo, Sigli, Singaparna, Singaraja, Singkawang, Sinjai, Sintang, Situbondo, Slawi, Sleman, Soasiu, Soe, Solo, Solok, Soreang, Sorong, Sragen, Stabat, Subang, Sukabumi, Sukoharjo, Sumbawa Besar, Sumedang, Sumenep, Sungai Liat, Sungai Penuh, Sungguminasa, Surabaya, Surakarta
Tabanan, Tahuna, Takalar, Takengon, Tamiang Layang, Tanah Grogot, Tangerang, Tanjung Balai, Tanjung Enim, Tanjung Pandan, Tanjung Pinang, Tanjung Redep, Tanjung Selor, Tapak Tuan, Tarakan, Tarutung, Tasikmalaya, Tebing Tinggi, Tegal, Temanggung, Tembilahan, Tenggarong, Ternate, Tolitoli, Tondano, Trenggalek, Tual, Tuban, Tulung Agung, Ujung Berung, Ungaran, Waikabubak, Waingapu, Wamena, Watampone, Watansoppeng, Wates, Wonogiri, Wonosari, Wonosobo, Yogyakarta

Cara Menentukan Jadwal Sholat dengan Rumus

Perlu diketahui bahwa penentuan kapan masuknya waktu sholat dan azan tidak hanya serta merta melihat matahari dan bulan, tapi ada rumus tertentu yang digunakan. Nah, di bawah ini beberapa parameternya:
  1. Mengetahui kordinat lintang tempat orang yang mau sholat yang ditandai dengan kode ‘L’. Tempat yang letaknya di bagian sebelah utara dari garis khatulistiwa (ekuator) maka ia memiliki lintang positif dan sebaliknya, yang berada di selatan lintangnya negatif.
  2. Harus tau kordinat bujur tempatnya yang kodenya adalah ‘B’. Daerah yang berada di sebelah bagian timur dari Greenwich maka bujurnya positif, sedangkan yang di bagian baratnya negatif. Sebagai contoh, Jakarta dengan kordinat bujur 106:51:0 derajat Bujur Timur. Maka B sama dengan 106 + 51/60 = 106,85 derajat.
  3. Daerah tersebut masuk zona waktu apa? Simbolnya ‘Z’. Daerah yang berada di bagian sebelah timur Greenwich maka Z nya positif sedang yang di sebelah barat Negatif. Contohnya, zona waktu dari Jakarta sendiri adalah UT +7 (sering juga disebut GMT +7), maka Z = 7.jadwal sholat jakarta surabaya
  4. Berapa ketinggian dari tempat tersebut bila diukur dari permukaan air laut? Simbonya adalah ‘H’. Dengan tahu ketinggian lokasi suatu tempat dari permukaan laut (H) maka dapat ditentukan waktu kapan matahari terbit dan juga terbenam. Adapun satuan dari H adalah menggunakan meter.
  5. Wajib tahu tanggal (D), bulan (M) dan juga tahun (Y) dari perhitungan kalender Gregorian. Ini digunakan parameter karena kita menentukan waktu sholat berdasarkan tanggal tersebut. Nah, dari mengetahui tanggal, bulan dan tahunnya maka selanjutnya bisa kita hitung nilai dari JD atau Julian Day. Mengenai ini butuh penjelasan panjang dan juga rumus yang sedikit rumit.
  6. Menghitung sudut Deklinasi dari matahari yang simbolnya ‘Delta’. Berdasarkan sudut tanggal T di atas, maka rumus deklinasi matahari (Delta) untuk satu tanggal bisa kita hitung menggunakan formula berikut: Delta = 0,37877 + 23,264*SIN(57,297*T – 79,547) + 0,3812*SIN(2*57,297*T – 82,682) + 0,17132*SIN(3*57,297*T – 59,722)
  7. Menghitung Equation of Time (ET) yang mana lebih dahulu harus dihitung dulu bujur rata-rata matahari
  8. Perlu diketahui Altitude matahari pada waktu Shubuh dan juga Isya. Dalam standar astronomi, sudut altitude untuk astronomical twilight ialah 18 derajat di bawah ufuk, atau sama artinya dengan -18 derajat.
  9. Berapa panjang bayangan Ashar. hal ini ada perbedaan di kalangan ulama soal cara mengukurnya, yakni pada mazhab Syafii dan Hanafi.
Dari parameter di atas maka dihasilkan rumus seperti berikut:
- Zhuhur = 12 + Z – B/15 – ET/60
Ashar = Zhuhur + (Hour Angle Ashar)/15
Maghrib = Zhuhur + (Hour Angle Maghrib)/15
Isya’ = Zhuhur + (Hour Angle Isya’)/15
Shubuh = Zhuhur – (Hour Angle Shubuh)/15
Terbit Matahari = Zhuhur – (Hour Angle Terbit Matahari)/1
Dari rumus jadwal sholat di atas, jelas sekali bahwa waktu shalat sangat bergantung pada yang namanya Hour Angle. Adapun rumusnya:
COS(HA) = [SIN(Altitude) – SIN(Lintang)*SIN(Delta)]/[COS(Lintang)*COS(Delta)]
Dengan demikian
Hour Angle = ACOS(COS(HA)).
Rumus Hour Angle di atas bergantung pada perhitungan Altitude. Altitude dari matahari atau yang kita sebut dengan sudut ketinggian matahari dari ufuk inilah yang nilainya berbeda untuk tiap waktu shalat.
Rumit kan menghitung waktu sholat? untung saja para ulama sudah melakukannya bahkan ratusan tahun sebelum kita lahir. Dan ini merupakan asli dari usaha dan karya dari Astronom Muslim Dunia yang telah diakui dunia.
Sudah sewajarnya kita bersyukur karena waktu abadi yang berlaku sepanjang masa untuk jadwal pelaksanaan sholat ini sudah dihitung dan ditentukan oleh para ulama muslim yang ahli di bidan astronom dan bahkan karya-karyanya banyak yang menjadi referensi utama para astronom dunia.
Demikian info soal Waktu – Jadwal Sholat dan Adzan Hari Ini : Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Denpasar dan Kota Lainnya semoga memberi manfaat untuk ibadah Anda. 
Read more ...

Kumpulan Contoh Naskah Khutbah Idul Adha Singkat Padat Terbaru (Bahasa Indonesia, Jawa dan Sunda)

Khutbah Idul Adha adalah bagian dari sunnah sholat idul Qurban itu sendiri yang mana setiap muslim diwajibkan tidak meninggalkan tempat duduknya setelah sholat sebelum mendengarkannya hingga tuntas. Itulah sebabnya mengapa Kumpulan Contoh Naskah Khutbah Idul Adha Singkat Padat Terbaru (Bahasa Indonesia, Jawa dan Sunda) Bakolpindang anggap sangat penting bari semua dai dan penceramah.
Pada dasarnya isi dari khutbah sholat Id terdiri dari 2, yaitu khutbah pertama yang umumnya menggunakan bahasa Indonesia atau lokal dan khutbah kedua yang menggunakan bahasa Arab.
Adapun hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 di bulan Dzulhijjah, hari ini jatuh bertepatan dengan 70 hari setelah pelaksanaan Idul Fitri. Dan pada hari ini pula termasuk di hari-hari Tasyrik maka setiap umat Islam diharamkan puasa karena ini adalah hari bersenang-senang.
Kembali ke soal contoh ceramah idul Adha sebenarnya isi materi pidato yang disunnahkan adalah yang membahas soal hikmah dan keutamaan berqurban bagi umat Muslim sehingga dengan demikian menambah kesadaran kita akan Qurban dan pengabdian kepada Allah swt.

Contoh Khutbah Idul Adha yang Singkat dan Padat serta yang Panjang dan Berbobot

Apa yang akan Anda Download ini merupakan materi khutbah pilihan dari berbagai situs dan blog, tinggal pilih mana tema yang sesuai dan yang anda harapkan.
1. 5 Pilar Kesalehan Keluarga
Dalam khutbah idul Qurban di atas di bahas soal bagaimana membangun keluarga yang sholeh dalam berbagai aspek dan kemandirian, termasuk dalam persoalan ekonomi dan kehidupan bermasyarakat di lingkungannya.
2. Mengenang Kembali Wasiat Nabi Ibrahim ‘Alaihissalâm dan Mengharapkan Perubahan Yang Terbaik
Jika kamu mencari contoh ceramah idul adha yang singkat dan padat, nah ini salah satunya. Materi pidatonya mengulas secara singkat bangaimana membangun masyarakat yang ideal dengan nilai-nilai luhurnya. Selain itu, di dalamnya mencakup bagaimana menegakkan islam secara kaffah dengan system kepercayaan yang tulus.
3. Esensi Berkorban Dan Implementasinya Dalam Kehidupan
Intinya, materi khutba idul Adha di atas mencakup bagaimana mengambil teladan dalam kehidupan Nabi Ibrahim as. guna membangun keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Dengan semangat berkorban maka bukan saja keluarga kecil yang dapat terpelihara, tapi juga dalam tataran yang lebih luas yakni masyarakat dan negara, terutama pemimpin agar lebih empati pada rakyatnya.

Ketentuan dalam Khutbah Idul Adha / Qurban

Ada bebrapa ilmu yang perlu diketahui menyangkut dengan ceramah hari raya idul Adha ini agar kita semua tau apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama pelaksanaannya, yaitu:
1. Sunnah, khutbah dilakukan setelah sholat hari raya Ied.
Sebagaimana Ibnu Abbas berkata : “Aku menghadiri shalat Id bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, besreta Abu Bakar, Umar dan Utsman ra. yang mana semua melakukan shalat sebelum khutbah” (HR. Bukhari dan Musli)
2. Boleh mendengarkan khutbah atau pun pergi
Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah bahwa : “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi keringanan bagi yang orang meghadiri shalat Ied apakah ia duduk mendengarkan khutbah atau pergi” [Lihat Majmu Fatawa Syaikhul Islam 24/214]
3. Takbir di awal pidato sholat idul adha tidak harus dilakukan
Tidak ada satu pun dali hadits pun yang shahih yang yang diketahui dan menyebutkan bahwa Nabi membuka khutbah Idul Fitri atau pun Adha dengan bacaan Takbir. Adapaun hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dalam ‘Sunan’nya dari Sa’ad Al-Quradhi, seorang muadzin Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa Nabi saw. memperbanyak bacaan takbir dalam khutbah dua Id (fitri & Adha), hal itu tidaklah menandakan bahwa beliau mengawali khutbahnya dengan bacaan takbir” [Zadul Ma’ad 1/447-448].
Namun yang biasa Rasulullah saw. lakukan adalah mengawali khutbah idul Adha maupun Fitri dengan pujian-pujian kepada Allah swt. Jadi, pujian dilakukan di awal sedang takbir boleh di sepanjang ceramah yang menyelingi setiap awal sub materi isi pidato.
Mungkin ini juga wajib saya sampaikan bahwa yang disebutkan di atas hanya salah satu dalil dan pendapat, bisa jadi ada hadits dengan redaksi berbeda sehingga jangan cepat2 menyalahkan orang lain yang berbeda.
Dan tips juga buat yang baru pertama kali membawakan khutbah agar bisa tetap PD atau percaya diri berbicara di depan banyak orang:
Usahakan kalau bisa sehari sebelum acara (bila mimbarnya sudah terpasang) cobalah berdiri di sana untuk merasakan bagaimana rasanya jika nanti pada hari-H anda betul-betul berdiri di tempat tersebut sambil ditatap banyak pasang mata.
Cara seperti ini banyak dilakukan oleh orang dan dipercaya dapat meningkatkan kekuatan mental karena kita merasa bahwa berdiri di mimbar tersebut adalah hal biasa
Pastikan juga kamu sudah menguasai poin2 penting dari teks naskahmu dan bisa menjabarkannya sendiri tanpa harus melihat catatan, hal ini bertujuan untuk menambah percaya diri atau bila tanpa disengaja teks ceramahnya hilang atau bisa saja terbang tertiup angin saat khutbah maka rencana B, yakni langsung berbicara tanpa catatan bisa kamu lakukan.
Usahkan tenang saat baru mulai ingin bicara. Sebab yang namanya khutbah idul adha dan khutbah lainnya yang dibutuhkan adalah ritme saat membaca teks. Dengan tenang dan ditambah sedikit senyum maka beberapa % kepercayaan dirimu akan naik dan tidak tergesa2 menyampaikan ceramah nantinya.
Terakhir, soal pandangan mata pada audience, usahakan tatap kepalanya saja dan jangan matanya. Dan usahakan juga pandangan jangan hanya diarahkan pada satu sisi tapi biarkan berpindah-pindah (secara halus dengan gerakan leher) ke kiri dan ke kanan.
Dari semua Kumpulan Contoh Naskah Khutbah Idul Adha Singkat Padat Terbaru (Bahasa Indonesia, Jawa dan Sunda) di atas tidak mesti harus anda bawakan persis pada jamaah, tapi bisa juga diolah kembali dengan tambahan kalimat dan juga dalil Al-Qur’an maupun dari hadits Nabi saw. selama itu masih berkaitan dengan isi pembahasan dari pidato yang dibawahkan.
Read more ...

Tata Cara Sholat Tahajud yang Benar dan Bacaannya PDF oleh Muh. Rifa’i

Pada kesempatan ini Bakolpindang ingin mengulas Tata Cara Sholat Tahajud yang benar dan bacaannya PDF serta dalam bentuk ulasan langsung dalam artikel ini. Ada yang kenal dengan buku Risalah Tuntunan Shalat Lengkap gak, yang biasa disingkat dengan RTSL yang disusun oleh Muh. Rifa’i? Nah, inilah sumber rujukan kita saat ini.
Ciri-ciri buku panduan sholat terbitan PT. Karya Toha Putra ini warnanya ungu dengan tampilan design yang sederhana yang terdiri dari 3 gambar gerakan shalat, yakni berdiri tegak, ruku’ dan sujug. Tapi jangan ditanya soal penjualannya karena sudah naik cetak lebih dari 50ribu kali dengan sekali cetak bisa sampai puluhan eksemplar.
Kembali ke laptop! Karena pembahasan kita soal cara mengerjakan sholat Tahajud maka kita akan mebahas langkah-langkahnya dari awal, yakni mulai dari wudhu, niat hingga salam dan doanya sehingga anda semua tau urutan pelaksanaan ibadah malam yang dikenal dengan sebutan Qiyamul Lail ini.
Sebelum itu, sedikit saya mau menyampaikan buat sahabatku muslim semua bahwa ini adalah ibadah rahasia antara kita dengan Allah sehingga sebaiknya jangan menceritakan pada siapa pun bahwa Anda melaksanakannya karena tentunya pahalanya tidak akan dicatat oleh malaikat.
Baca juga : Doa Sholat Dhuha Arab dan MP3

Panduan Lengkap Tata Cara Sholat Tahajud yang Benar

Sebenarnya Caraspot sudah mengulas beberapa bagian dari tema ini sehingga mungkin hanya sebagiannya yang kami jelaskan sedang yang lainnya akan kami arahkan pada tautan artikel yang telah terbit.
Sebagaimana telah disinggung di atas bahwa ada beberapa tahapan dalam menunaikan ibadah malam ini sehingga untuk kesempurnaannya harus dilakukan secara rinci, yaitu:

Pertama: Lakukan wudhu terlebih dahulu

Kedua: Berpakain rapi dan sopan serta mengenakan peci atau kopiah sholat

Setelah siap semua, maka barulah hadapkan wajah Anda ke arah Kiblat sembari melupakan sejenak segala urusan dan hiruk pikuk dunia agar kita bisa lebih khusyuk dan bertahajjud. Karena tak ada artinya kalau gerakan kita benar tapi hati kita terpaut pada lain hal.

Ketiga: Niat

Karena niat merupakan rukunnya yang mana menentukan sah tidaknya sholat yang dilakukan maka kita pun harus tau betul tata caranya, dan untuk ini kami sudah bahas sebelumnya di sini : Niat Sholat Tahajud dan Witir
Sedikit kami jelaskan, bahwa tuntunan membaca niat yang benar adalah diucapkan (baik dalam hati atau dilafalkan) bersamaan saat Takbiratul Ihram (Takbir pembuka) atau paling tidak setelah kalimat pertama dalam niatnya diucapkan langsung takbir sambil terus menyelesaikan bacaannya hingga akhir.tata cara sholat tahajud dan artinya
Adapun pendapat mengenai diucapkan dalam hati atau secara lisan maka dalam tata cara sholat tahajud ini sama saja dengan jenis shalat fardhu dan sunnat lainnya, yakni boleh memilih di antara keduanya. Akan tetapi, banyak ulama berpendapat bahwa untuk terlepas antara dua perselisihan pendapat tersebut maka lebih baik melafalkannya.
Alasan lainnya, jika diucapkan dengan lisan maka dapat membantu kemantapan hati, terutama bagi yang masih ragu bila hanya dalam hati saja.
Sebelumnya pelajari dulu : Bacaan Doa Qunut Bahasa Arab dan Artinya

Keempat: Sholat sebagaimana sholat pada umumnya

Jadi, tata cara menjalankan sholat tahajud hampir tak ada bedanya dengan sholat pada umumnya yang mana dimulai dengan niat dan diakhiri dengan salam serta dengan gerakan dan bacaan yang sama kalau kita menjalankan sholat subuh atau sunnah dua rakaat.
Untuk itu, silahkan simak video Youtube Panduan Sholat Lengkap dari Yufid berikut ini:
https://youtu.be/LH4Te_KiILY

Kelima: Berdoa setelahnya

Ada banyak doa yang bisa kita baca setelah sehabis menjalankan sholat Qiyamul Lail ini, namun akan lebih afdhol bila kita memilih doa sebagaimana diajarkan oleh Nabi saw. yang disebutkan dalam berbagai riwayat yang shahih. Untuk itu, silahkan simak : Doa Setelah Sholat Tahajud dan Artinya
Selain membaca beberapa doa yang disebutkan dalam artikel tersebut anda juga bisa menambahkan doa khusus mengenai hajat anda saat itu, baik itu soal keduniaan maupun yang sifatnya ukhrawi.

Tanya Jawab soal Pelaksanaan Shalat Tahajud

Untuk lebih memperjelas pembahasan kita maka akan lebih baik kalau dijelaskan dalam bentuk tanya jawab karena inilah salah satu cara terbaik untuk menjelaskan tema sholat kita kali ini.
Berapa jumlah rakaat dalam sholat Tahajud?
Dalam keterangan buku RTSL Muh. Rifa’i, terbitan Toha Putra, dijelaskan bahwa minimal rakaatnya adalah dua rakaat. Adapan jumlah maksimalnya tak dibatasi, namun dari beberapa hadits Rasulullah saw., terutama yang dituturkan oleh Aisyah ra. sendiri, bahwa Nabi dalam melakukan sholat malam Tahajud tidak pernah lebih dari 11 rakaat, yakni 8 rakaat tahajud dan 3 rakaat lagi untuk Witir.
Tapi, jangan mengira jumlah rakaat yang sedikit yang dilakukan oleh Nabi sama dengan yang kita lakukan karena durasi tiap rakaatnya cukup lama, sehingga disebutkan bahwa karena saking lamanya hingga kaki Nabi tampak bengkak2.
Kapan waktu terbaik menunaikannya?
Jadi, tidak ada jadwal sholat yang tepat pada ibadah ini, namun waktu yang paling lazim adalah istilah 2/3 malam. Pertanyannya, kapankah waktu 2/3 malam tersebut? jadi waktu ini dimulai dari jam 1 malam hingga masuk waktu subuh atau istilahnya ‘sepertiga malam terakhir’.
Tapi waktu 2/3 malam yang dimaksud dalam ulasan tata cara sholat tahajud dan bacaannya yang benar ini adalah waktu afdholnya, sehingga di jam yang lain pun masih sah menjalankannya, seperti jam 10 samapi 12 malam. Karena yang terpenting adalah dilakukan setelah tidur, walau sejenak.
Bila mana sholat malam (selain Isya) dilakukan sebelum tidur maka itu tidak dinamakan dengan Tahajud, sekalipun tata caranya sesuai dengan yang dijelaskan di atas.
Apa bedanya dengan Qiyamul Lail?
Jadi makna qiyamul lail (yang ditunaikan di malam hari) adalah kata umum yang digunakan untuk membahasakan shalat yang dilakukan di malam hari, sehingga sholat witir, tarwih dan tahajjud juga termasuk di dalamnya. Adapun dengan Tahajud itu sendiri, ia adalah nama khusus darinya atau salah satu darinya karena termasuk dalam ibadah malam.
Bisa jadi ada ilmu terkait yang kami lewatkan dalam sesi diskusi di atas, untuk itu saran dan komentar pembaca tentunya akan semakin melengkapi kajian kita. Jadi feel free (jangan sungkan) berkomentar pada kolom yang telah disediakan di bawah.
Kami berharap InsyaAllah dengan menjalankan qiyamul lail ini hati anda akan tenang dalam menghadapi segala cobaan hidup karena inilah salah satu faedah atau khasiat dari menjalankannya, selain untuk kelancara rezeki dunia dan akhirat.
Sekian dan terima kasih atas perhatiannya. Semoga kajian kita soal tata cara sholat tahajud yang benar dan bacaannya ini bisa membantu anda dalam beribadah lebih baik karena tahapan pelaksanaannya dijalankan dengan baik. Dan bila butuh file PDF nya semoga kami bisa menyediakannya di lain hari agar bisa di download dan dibaca di komputer secara offline.
Read more ...

Bacaan Niat Wudhu dan Tayammum dalam Bahasa Arab & Latin Sesuai Buku

Niat wudhu dilakukan sebelum berwudhu bagi setiap muslim yang ingin melaksanakan sholat wajib maupun sunnah, makanya bacaan niat wudhu dalam bahasa Arab dan latin yang baik dan benar serta niat Tayammum ini jadi begitu penting buat semua yang baru belajar shalat, seperti TK, SD, dan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Hal terpenting yang perlu diperhatikan ketika berwudhu sebagaimana dalam panduan sholat lengkap adalah semua anggota tubuh yang wajib terbasuh harus basah dengan sempurna dan tak terhalangi oleh apa pun, seperti cat dan minyak.
Perlu diketahui bahwa tidak semua urutan pelaksanaan dalam Wudu tergolong wajib, ada beberapa di antaranya yang sunnah dan boleh tidak dilakukan selama sunnah lainnya juga tidak dikerjakan, seperti berkumur dan membasuh kedua telinga. Adapun yang tidak boleh ditinggalkan dibasuh adalah :
  1. Mencuci wajah,
  2. Mencuci kedua tangan (dari pergelangan hingga siku),
  3. Mengusap kepala,
  4. Mencuci kedua kaki (dari pergelangan hingga jari-jari kaki secara sempurna).
Selama ke empat bagian tersebut dilaksanakan maka wudhu anda pun akan dianggap sah, dan yang tidak boleh bila sebagian sunnah dilakukan dan sebagian tidak dilakukan atau tidak menyempurnakannya, misalnya membasuh telinga tapi tidak basah semua, maka sekalipun tidak wajib tapi memilih untuk dilaksanakan namun tidak sempurna maka dengan sendirinya wudhu seseorang jadi tidak sah.
Adapun doa bacaan niat berwudhu itu sendiri merupakan bagian dari rukun wudu yang mana semuanya terdiri dari 6 (jika ditambah 4 di atas), termasuk di dalamnya tertib dan berurutan.

Bacaan Niat Wudhu dalam Bahasa Arab yang Benar

Salah satu referensi terpercaya mengenai ini adalah dari buku yang disusun oleh Muh. Rifa’i yang diterbitkan oleh PT. Karya Toha Putra, sekalipun saya orang Bandung, tapi saya punya teman dan memberikan bukunya ke saya untuk dipelajari, maklum waktu itu masih dalam proses belajar.
bacaan niat wudhu
Berikut bacaannya dan terjemahnya:

نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

“NAWAITUL WUDHUUA LIRAF’IL HADATSIL ASHGHARI FARDHAL LILLAAHI TA’AALAA.”
Artinya: “Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadas kecil fardu karena Allah Ta’ala.” Amin.
Jika tidak tau niat wudu dalam bacaan Arab karena mungkin belum paham cara membacanya, bisa dengan langsung membaca tulisan latinnya saja, tapi bila itu pun dirasa sulit maka cukup ucapkan dalam hati terjemahnya saja, karena yang terpenting adalah adanya upaya menyengaja dalam hati akan melakukan wudhu. Dan bila belum bisa juga lihat video youtube berikut ini:
Video Youtube Cara Berniat Wudu
Dalam riwayat lain juga disebutkan bahwa tak sah wudhu seseorang yang tidak membaca basmalah, untuk itu sebaiknya sebelumnya ucapkan basmalah dulu agar rukun sholat yang anda jalankan ini bisa sempurna dan diterima di sisi Allah swt.
Sebelum ini, simak : Niat Sholat Tahajud

Dalil Al-Qur’an dan Hadits soal Wudhu

Haditsnya sebagaimana diriwayatkan oleh Ad-Darimi yang intinya menyebutkan bahwa sholat seseorang tidak akan diterima hingga ia melakukan wudhu sebelumnya, yang itu artinya ia menjadi penentu diterima tidaknya ibadah shalat kita. Lebih jelasnya, simak hadis berikut:
Shalat tidaklah sempurna hingga salah seorang di antara kamu menyempurnakan (rangkaian) wudhu(nya), … kemudian bertakbir, lalu ruku’ dengan meletakkan kedua telapak tangan di lutut hingga persendian yang ada dalam kondisi thuma’ninah serta tenang.” (HR. Ad-Darimi).
Diungkapkan oleh Syekh Husain Salim Asad bahwa sanad dari hadits ini adalah shahih.
Adapun dalam Al-Qur’an, dasar dari perintah berwudhu ini terdapat dalam surah Al-Maidah ayat 6, di antaranya berbunyi:
“Hai orang-orang yang beriman, bila kamu ingin mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu hingga ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu hingga kedua mata kaki…”
Oleh Wikipedia sendiri telah membahas secara rinci soal Wudu, termasuk di dalamnya doa niat wudhu yang baik dan benar yang bisa dihafalkan oleh teman-teman semua.
Mengenai lafadz niat wudhu yang benar sesuai hadits sebenarnya tak ada, karena selama masa hidup beliau tak ada shabat yang mendengar Rasulullah saw. yang melafalkannya, kecualii pada pelaksanaan umrah atau haji Nabi. Kareananya lafadz wudu tersebut merupakan ijtihad para ulama untuk memudahkan dan meneguhkan hati ketika berniat dalam hati.
Pembahasan soal bagaimana melafalkannya bisa anda baca dalam kita Nihayatuz Zain yang disusun oleh Imam An-Nawawi dan kitab kuning lainnya agar lebih yakin soal dalil pelafalannya tersebut.
Sempatkan baca : Doa Sholat Dhuha

Doa – Niat Tayammum

Tayammum baru dapat dilakukan jika memenuhi syarat dari tidak adanya air, dan terkadang walaupun ada tapi terlalu sedikit dan dikhawatirkan akan memberikan dampak buruk bila air tersebut dihabiskan maka tayammum tetap boleh dijadikan sebagai pengganti wudhu seseorang yang hendak sholat.
Tayammum dalam bahasa Arab: تيمم , artinya adalah tindakan menyucikan diri tanpa menggunakan air dalam ilmu Tharah Islam, yakni dengan menggunakan pasir atau pun debu yang bersih yang tidak bernajiz. Ritual Tayammum ini merupakan alternatif dan sifatnya darurat, dilakukan sebagai pengganti wudhu atau pun mandi wajib.

نَوَيْتُ التَّيَمُّمَ لاِسْتِبَاحَةِ الصَّلاَةِ فَرْضً ِللهِ تَعَالَى

Latinnya:
“NAWAITUT TAYAMMUMA LISTIBAAHATIS SHALAATI FADHAL LILLAAHI TA’AALAA”
Artinya :
“Saya berniat (menyengaja) bertayammum untuk melakukan shalat fardhu karena Allah Ta’ala.”
Pertanyannya, mengapa lafadz niat tayammumnya ada kata fardhu? Ya, karena umumnya orang baru akan berusaha menunaikan sholat sekalipun itu susah air bila sholatnya wajib, sedang sunnah, dalam kondisi tertentu kan bisa ditinggalkan jika memang tidak ada air.
Sekali lagi kami menghimbau pada saudara sesama muslim semua, bahwa wudhu merupakan bagian penting dalam sholat, bila mana wudu kita tidak sempurna maka shalat kita pun menjadi tidak sah, dan untuk itu dua hal yang perlu diperhatikan adalah membaca basmalah sebelumnya, berniat, dan menyempurnakan cara pembasuhan anggota wudhunya jangan sampai ada yang tidak basah. Dan tentunya, ketahui dengan pasti jadwal sholat agar timingnya tepat.
Pastikan juga menggunakan air yang suci lagi mensucikan, jangan menggunakan air Musta’mal karena dalam pandangan imam Syafi’iyah tidak bisa digunakan berwudhu, seperti yang sudah digunakan mandi wajib orang yang berjunub.
Mohon lengkapi lafadz bacaan niat wudhu dalam bahasa Arab dan Latin serta artinya ini dengan berkomentar di bawah agar para pemula bisa semakin terbantu dan akan lebih baik lagi kalau link dari artikel ini dishare di facebook dan twitter biar lebih ramai pembacanya. Simak juga : Bacaan Doa Qunut Arab dan Latin
Read more ...

Bacaan Niat Puasa Ramadhan & Sunnah – Doa Makan Sahur di Bulan Suci Tulisan Arab dan Latin

Niat Puasa merupakan sama sekali tidak bisa ditinggalkan karena termasuk rukunnya, demikian juga pada puasa Sunnah. Karenanya itu Bacaan Niat Puasa Ramadhan Tulisan Arab dan Latin, atau yang dikenal dengan Doa Makan Sahur di Bulan Suci Ramdahan ini harus dibaca oleh setiap muslim yang baru belajar menjalankan ibadah puasa.
Bicara soal rukun puasa, maka ada 2, yaitu niat (inilah yang akan kita bahas pada kesempatan ini) dan meninggalkan segala hal hal yang membatalkan puasa terhitung mulai dari waktu imsak hingga bedug berbunyi atau terbenamnya matahari di sore hari.
Dalil al-Qur’an mengenai puasa Ramadhan tentunya semua sudah tau, yakni dalam Surat Al-Baqarah pada ayat 183 yang artinya “Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu sekalian berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu sekalian bertaqwa.” Artinya, puasa adalah keharusan bagi setiap orang yang merasa beriman.

Lafal Bacaan Niat Puasa Ramadhan bahasa Arab dan Latin

Berikut ini lafal yang sesuai dengan yang diajarkan dalam tuntunan sholat lengkap karya Muh. Rifa’i, buku terbitan PT. Karya Toha Putra.
Namun, sebelum ini perlu juga dipahami point penting soal sunnah dalam berpuasa guna menambah wawasan kita pada amalan puasa ini. Berikut beberapa di antranya:
1. Makan sahur.
Dari Anas bin Malik ra, beliat berkata, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: “Hendaknya kalian semua makan sahur, karena dalam santap sahur itu terdapat suatu keberkahan.” (HR. Bukhari dan Muslim).
2. Mengakhirkan makan sahur.
Sebagaimana Zaid bin Tsabit ra. berkata: “Kami makan sahur bersama Nabi saw. kemudian bangun untuk sholat shubuh. Beliau ditanya tentang berapa lama waktu antara sahur dan sholat shubuh. Beliau lantas menjawab: Kira-kira selama bacaan lima puluh ayat Al-Qur’an. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Sekalipun demikian, jangan sampai sudah Adzan Subuh kita masih juga makan karena salah memahami maksud dari riwayat di atas.
3. Menyegerakan dalam berbuka puasa.
Hadits yang sangat masyhur mengenai ini adalah yang diriwayatkan dari Sahl bin Sa’ad ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Seseorang akan tetap dalam kebaikan selama ia mempercepat berbuka puasa.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Maksudnya, tidak menunda-nunda berbuka jika sudah terdengar suara adzan.niat puasa ramadhan
4. Berbuka dengan kurma. Ada yang menisbahkan kurma ini dengan makanan yang manis, tapi menurut hemat Caraspot, itu hanyalah alternatif terakhir jika memang tidak ada buah kurma.
5. Banyak doa berbuka, serta memperbanyak berdoa hal lain karena merupakan waktu dimana doa mudah dikabulkan.
6. Memberi makan untuk berbuka kepada orang yang sedang berpuasa.
Sebagaimana dalam hadits: “Barangsiapa yang memberi makan untuk berbuka puasa bagi orang yang sedang berpuasa, maka ia akan mendapat pahala sebanyak pahalanya orang yang berpuasa, tanpa mengurangi dari pahala orang yang sedang berpuasa tersebut.” (HR. At-Turmudzi).
Dan berikut lafadz niat puasa Ramadhan sebulan yang kami maksud:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى

Bacaan latin:
NAWAITU SHAUMA GHODIN ‘AN ADAA’I FARDHI SYAHRI ROMADHOONA HAADZIHIS SANATI LILLAHI TA’ALA
Artinya :
Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan, tahun ini, karena Allah Ta’ala.
Adapun lainnya, yakni niat ganti puasa Ramadhan yang ditinggalkan, silahkan kunjungi ulasan soal Cara Mengganti Puasa Ramadhan yang Ditinggalkan karena sudah disebutkan di sana bacaannya dalam tulisan Arab.
Jika tak tau Arabnya, maka baca atau hafalkan latinnya saja, tapi bila tidak bisa juga maka pakai bahasa Indonesia-nya saja, dan bila tidak mampu juga maka dalam hati menyengaja berpuasa dengan susunan kata-katamu sendiri. Intinya, ingin berpuasa ramadhan besok atau selama sebulan penuh di tahun ini.
Ketahui juga Niat Puasa Senin Kamis untuk yang ingin menjalankan sunnah.

Tata Cara Berniat

Perlu diketahui bahwa anda waktu khusus untuk melafadzkan niat puasa Ramadhan Arab ini, yakni bila puasa wajib (bulan Ramadhan) maka niatnya harus dilakukan pada malam harinya (sebelum terbitnya fajar). Mengenai ini, sebagaimana dalam disebutkan hadits Nabi saw.:
Dari Hafshah Ummum Mu’minin ra, bahwasanya Nabi saw. bersabda: “Barangsiapa yang tidak menetapkan niat (berniat) puasa sebelum fajar, maka puasanya tidak sah.” (Diriwayatkan oleh Imam yang lima).
Dalam riwayat An-Nasa’i dan Abu Dawud disebutkan bahwa puasanya tidak diterima atau batal, yang intinya semua menyebutkan bahwa niat adalah suatu keharusan yang tidak boleh ditinggalkan sama sekali.
Sedangkan jika yang mau dijalankan adalah puasa sunnah, maka niatnya boleh saja dilaksanakan pada pagi hari yang batas waktunya sebelum masuk waktu sholat Dzuhur.
Perlu dipahami bahwa melafalkan niat bukanlah suatu keharusan, jika sudah mantap dengan diucapkan dalam hati saja maka sudah cukup dengan itu, tapi bila tidak, maka banyak ulama menganjurkan untuk mengucapkannya dengan lisan karena 2 alasan, yaitu.
  • Memantapkan hati – Jadi bacaan niat puasa Ramadhan dan artinya, atau yang juga banyak menyebutnya doa sahur di bulan suci Ramadhan, jika diucapkan dengan lisan menurut pendapat sebagian ulama (terutama pengikut paham Imam Syafi’i atau Syafiiyah) akan lebih memantapkan hati dalam berniat, terutama bagi yang sering dihinggapi perasaan was-was dan ragu-ragu jika tak melafalkannya dengan lisan. Jadi, tujuan pengucapan ini untuk membantu hati.
  • Terbebas dari perbedaan pendapat – Sebagaimana diketahui bahwa secara umum ada pendapat yang mengatakan bahwa cukup dalam hati saja dan sebagian lagi menganjurkan dengan lisan, nah diungkapkan pula bahwa jika kita memilih mengucapkan di mulut maka kita terlepas dari perselisihan dua pendapat tersebut karena dengan demikian kita sudah melaksanakan keduanya, yakni dilafalkan dengan mulut sambil dibaca dalam hati juga.
Kalau pun anda tidak menerima alasan pelafalan niat puasa di atas maka tak menjadi masalah, marilah saling menghargai pendapat, karena memang oleh Imam Ibnu Taimiyah juga mengungkapkan bahwa:
Niat itu letaknya di hati berdasarkan kesepakatan ulama. Jika seseorang berniat di hatinya tanpa ia lafazhkan dengan lisannya, maka niatnya sudah dianggap sah berdasarkan kesepakatan para ulama.
Sebagai tambahan, perlu pertegas bahwa noleh melakukan keduanya sekaligus, yakni dalam hati sambil dilafalkan juga, tapi yang tidak bisa adalah hanya diucapkan sedangkan hatinya terpaut dengan yang lain. Sebagaimana Imam An-Nawawi mengungkapkan:
Niat dalam semua ibadah yang dinilai ialah hatinya, dan tidak akan cukup hanya dengan ucapan lisan sementara hatinya tidak sadar (lalai). (Raudhah at-Thalibin)
Intinya, berpegang teguhlah pada pendapat masing-masing, tapi jangan ada niat menyalahkan orang lain karena hadits itu banyak sekali dan tidak semua sampai kepada kita, bahkan jika kita sudah menguasai semua isi Kutubs Sittah, tetap saja ada kitab hadits lain yang belum kita baca.
Simpel sekali Lafal Bacaan Niat Puasa Ramadhan atau doa makan sahur di bulan suci Ramadhan di atas kan? Bila belum tau bahasa Arab maka cukup baca tulisan latinnya saja. Anda juga sebaiknya menghafalkan doa sahur untuk puasa Sunnah karena ada perbedaan redaksi di antara keduanya.
Read more ...

Bacaan Surat Al Fatihah: Arti Surah, Tulisan Arab, Tafsir & Download-annya

Bacaan Surat Al Fatihah merupakan surah pertama dalam Al-Qur’an, yakni sebelum surah Al-Baqarah. Nah, di laman Caraspot ini anda bisa tau arti surah al fatihah serta tafsir al Fatihah dan bacaannya. Di samping itu, buat yang mau download filenya dalam bentuk MP3 juga tersedia lengkap, sekaligus bisa didengarkan langsung bacaannya tanpa harus di unduh terlebih dahulu.
Secara umum diketahui bahwa jumlah ayat dalam surah Al Fatihah adalah 7 ayat dan terdiri dari 25 kata serta 139 huruf. Namun, mengenai jumlah ayatnya, kalangan ulama memperselisihkan mengenai kedudukan bacaan Basmalah (Bismillahir-Rahmaanir-Rahiim), apakah termasuk sebagai ayat dalam surat pembuka ini atau tidak.
Menurut hemat penulis Caraspot sendiri (bolehkan ikut berpendapat? he he!), jika kita merujuk pada surat Al-Hijr ayat 87 mengenai Sab’ul Matsaany (7 ayat yang diulang-ulang) yang mana yang dimaksud disitu adalah bacaan surah Al-Fatihah sendiri, maka tepat kalau dikatakan bahwa Basmalah tersebut termasuk di dalamnya, karena jika tidak, tentu hanya akan disebutkan sebagai 6 ayat yang diulang.
Artikel ini merupakan lanjutan dari pembahsan Tuntunan Sholat Lengkap, jadi silahkan merujuk ke halaman tersebut untuk membaca pejelasan lengkapnya.

Bacaan Surat Al Fatihah

Bacaan Al-Fatihah di bawah kami kutip dari Quran Terjemah. Silahkan copy tulisannya untuk disave di ms word atau pun pada program lain, jadi sewaktu-waktu dibutuhkan tak perlu susah lagi mencarinya.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ

الْحَمْدُ لِلّٰـهِ رَبِّ الْعٰلَمِينَ

الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ

مٰلِكِ يَوْمِ الدِّينِ

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

اهْدِنَا الصِّرٰطَ الْمُسْتَقِيمَ

صِرٰطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّآلِّين

7 ayat di ataslah yang dimaksud dengan 7 yang diulang-ulang karena setiap kali seseorang shalat diwajibkan membacanya, bahkan dikatakan bahwa al Fatihah tak pernah berhenti dibaca di dunia ini walau sedetik saja karena waktu sholat yang berbeda-beda di tiap daerah dan bergulir waktunya dari satu tempat ke tempat lain sehingga bacaannya pun terus berlanjut sepanjang hari 24 jam dan sepanjang tahun hingga kiamat nanti.
Simak juga: Bacaan Doa Qunut

Arti Surah:

  1. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.bacaan arti tafsir surat al fatihah
  2. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
  3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
  4. Penguasa Hari Pembalasan.
  5. Hanya kepadaMu kami menyembah, dan hanya kepadaMu kami meminta pertolongan.
  6. Tunjukilah kami jalan yang lurus,
  7. (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Bisa jadi dalam kitab tafsir atau terjemah Al Qur’an ada perbedaan susunan kata pada artinya, namun maksudnya tetap sama.
Sempatkan baca: Niat Sholat Tahajud

Tafsir Al Fatihah

Yang dimaksud dengan tafsir surat Al Fatihah sendiri adalah maksud atau penjelasan dari tiap ayatnya. Dengan mengetahui tafsir atau ta’wil-nya maka seseorang akan lebih paham tiap ayatnya, berbeda dengan jika tau artinya saja, karena pada dasarnya arti hanya untuk mempermudah pembaca saja dan bukan makna sebenarnya, itulah sebabnya mengapa ulama berbeda pendapat mengenai boleh tidaknya menerjemahkan Al-Qur’an.
Adapun referensi kitab Tafsir yang digunakan di bawah ini adalah dari Qurais Syihab, penyusun Tafsir Al Mishbah. Berikut penjelasannya per ayat:

Ayat Pertama:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.”
Ayat pertama Surah Al Fatihah merupakan lafadz dari Basmalah sebagaimana telah disebut di atas, hal ini sebagaimana pendapat Imam Syafi’i yang masyhur diikuti banyak ulama. Adapun dalam pandangan Imam Malik, disebutkan bahwa Basmalah bukanlah termasuk bagian dari Al Fatihah sehingga bukan ayat pertama dari surah tersebut, sehingga dengan demikian tidak wajib untuk dibaca ketika menjalankan sholat ketika membaca Surah pembuka ini.
Basmalah adalah pesan pertama Allah swt. kepada segenap manusia, yakni pesan agar setiap manusia memulai segala aktivitasnya dengan menyebut nama Allah. Ini dipahami oleh adanya penggunaan huruf “ب” pada lafadz “بسم” di awal ayat ini.
Adapun lafadz Ar-Rahman dan Ar-Rahim adalah merupakan dua sifat yang berakar kata yang sama. Agaknya kedua sifat (Ar Rahman dan Ar Rahim) ini dipilih karena kedua sifat inilah yang paling dominan. Para ulama’ memaknai kata Ar-Rahman sebagai sifat Allah yang mencurahkan rahmat yang sifatnya sementara di alam dunia ini, sedangkan ar-Rahim sendiri adalah rahmat-Nya yang memiliki sifat kekal.
Rahmat Allah swt. di dunia yang sifatnya sementara ini mencakup pada seluruh makhluk-Nya, tanpa ada perbedaan antara yang mukmin dan kafir. Adapun tafsir dari rahmat yang kekal adalah rahmat Allah di akhirat saja, tempat hidup yang kekal bagi manusia, dan hanya akan dinikmati oleh hambanya yang mengabdi dengan tulus kepada-Nya.
Kunjungi juga : Bacaan Doa Sholat Dhuha

Ayat Kedua

الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالمَِيْنَ
“Segala puji hanya bagi Allah pemelihara seluruh alam.”
Kata Hamd atau pujian secara umum merupakan ucapan yang muncul untuk ditujukan kepada yang dipuji atas sikapnya yang baik, walaupun ia tidak memberikan sesuatu kepada yang memuji. Inilah yang membedakan antara kata hamd dengan syukur.
Terdapat tiga unsur yang harus ada pada orang atau dzat yang dipuji sehingga dia pantas mendapatkan pujian, yaitu : indah atau baik, perbuatannya dilakukan secara sadar, serta tidak terpaksa atau pun dipaksa. Dan kata al-hamdu, dalam tafsir surah al-Fatihah ini ditunjukkan kepada Allah swt. Ini artinya bahwa Allah dalam segala ketetapan-Nya telah mencakup ketiga unsur tersebut.
Adapun kalimat Rabbil ‘aalamin merupakan penyampaian yang lebih lanjut mengenai layaknya segala puji hanya kepada Allah. Betapa tidak, Dia adalah Robb atau Tuhan dari seluruh alam semesta ini. Al-hamdu lillahi robbil’alamin dalam surat al-Fatihah ini memiliki dua sisi makna. Pertama, berupa pujian kepada Allah swt. dalam bentuk ucapan, dan yang kedua berupa syukur kepada Allah swt. dalam betuk perbuatan.
Adapun tafsir ayat ketiga hingga ketujuh kami lanjutkan ke halaman selanjutnya, dan bila halamannya belum tersedia silahkan simak di channel Youtube ini.

Download Surat Al-Fatihah MP3

Berikut ini file yang kami rujuk dari QuranicAudio.com yang mana sudah jadi langganan penulis setiap kali ingin mendengar atau download Qur’an termasuk surah Alfatihah MP3 yang kita maksud.
Adapun cara mengambil filenya untuk didengarkan via ponsel atau komputer, begini:
  1. Kunjungi laman ini : mp3 Al Fatihah
  2. Selanjutnya, di halaman tersebut dengarkan dulu murattal nya hingga selesai, biasanya akan terdownload otomatis, tapi bila tidak Anda tinggal klik kanan lalu pilih “Simpan laman dengan nama…”
  3. Jika sudah terdownload selanjutnya tinggal putar dengan cara klik kanan file Al Fatihah tersebut lalu pilih menu “Open with” lalu pilih media player yang kamu sukai seperti Classic Media Player, GOM, FLV dan lain sebagainya.
Apa ada yang mau ditanyakan dalam artikel Bacaan Surat Al Fatihah ini, semoga arti serta tafsir Al Fatihah yang dijelaskan di atas bisa membantu anda buat yang baru belajar atau mungkin ada yang mau belajar sholat fardhu karena masih muallaf atau bagu masuk Islam. Pastikan bertanya pada ahlinya kalau tidak tau biar tidak menyesatkan diri sendiri dari pemahaman yang salah.
Read more ...

Hal-Hal yang Membatalkan Wudhu Menurut Al-Qur’an dan Hadits – Perkara seperti Bersentuhan, Makan dsb.

Sekalipun wudhu telah dilakukan tetap saja seseorang tidak bisa menjalankan sholat bila salah satu dari hal hal yang membatalkan wudhu berikut ini terjadi padanya, entah itu disengaja atau tidak.
Dalam buku panduan sholat lengkap terbitan PT. Karya Toha Putra disebutkan bahwa ada 4 hal yang dapat menyebabkan wudu seseorang menjadi batal atau tidak sah sehingga ia harus melakukan wudhu kembali agar sholatnya diterima atau sah.
Adapun dalil hadits dari wudhu adalah :
لاَ يَقْبَلُ اللهُ صَلاَةَ أَحَدِكُمْ، إِذَا أَحْدَثَ، حَتَّى يَتَوَضَّأَ
“Allah tidak menerima shalat salah seorang dari kalian jika ia berhadats sampai ia berwudhu.” (HR. Bukhari)
Sedangkan dalil menurut Al Qur’an sebagaimana firman Allah swt:
أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ
“Atau kembali dari tempat buang air (kakus).”
Adapun yang dimaksud dengan kata al ghoith dalam ayat ini menurut bahasa adalah berarti ‘tanah yang rendah yang luas.’ Dan bisa juga merupakan kiasan atau majaz untuk makna ‘tempat buang air (kakus)’ dan inilah yang lebih sering digunakan untuk maknanya.
Dengan demikian jelaslah bahwa siapa pun yang dalam keadaan berhadats maka ia wajib berwudhu agar sholatnya dapat diterima, sekalipun ia telah berwudhu jika masih dalam kondisi bernajis maka ia pun harus mengulangnya kembali.

Berikut adalah 4 hal yang membatalkan wudhu:

Keampat hal ini sebagaimana diterangkan oleh Muh. Rifa’i yang merujuk pada beberapa kitab seperti Nihayatuz Zain dan lainnya.

1. Keluarnya sesuatu dari qubul dan dubur.

Keadaan seperti ini lazim kita ketahui dengan uangkapan buang air, kecil maupun besar, atau pun jika keluar angin atau kentut. Dan dalilnya adalah sebagaimana di sebutkan pada ayat Al-Qur’an di atas, yakni dari maksud penggalan ayat “Atau kembali dari tempat buang air (kakus)
Mengenai qubul, maka bisa beberapa kemungkinan yang terjadi selain keluarnya air kencing, diantaranya keluarnya madzi (cairan putih bening). Bila mana keluar cairan seperti ini maka kita harus membersihkannya terlebih dahulu kemudian barulah melakukan wudu kembali karena cairan tersebut termasuk dalam kategori cairan najis
Adapun bila keluarnya terjadi pada saat sholat (misalnya pada waktu Ruku’ terasa ada air kencing yang keluar sedikit) maka seseorang harus menghentikan sholatnya dengan cara memalingkan muka ke kiri lalu membaca ‘subhanallah’ lalu berwudhu kembali dan mengulangi sholatnya dari awal lagi.
Demikian halnya ketika seseorang kentut atau buang angin ketika tengah sholat, maka ia pun harus menghentikan sholatnya dan melakukan cara seperti di atas.

2. Hilang akal yang disebabkan oleh kegilaan atau pun mabuk, pingsan, dan juga karena tidur nyenyak.

Dengan kata lain, seseorang yang telah berwudhu dan hendak sholat maka tidak diperkenankan untuk tidur atau pun mabuk. Dan bila mana keadaan tersebut terjadi maka ia telah melakukan hal hal yang membatalkan wudhu dan tentunya harus mengulangi wudunya kembali.
Contoh kasus, ketika seseorang mendengarkan khutbah Jum’at lalu ia tertidur, apakah wudhunya batal atau tidak? Jawabnya, tergantung kondisinya. Misalnya, jika ia tidur dalam keadaan duduk tanpa menyandarkan kepalanya maka menurut sebagian ulama wudhunya tidak batal, keculia kalau ia sampai sandar ditembok atau meletakkan kepalanya di kedua lututnya, maka wudhunya dianggap batal.

3. Batal wudhu karena bersentuhan antara kulit laki-laki dan perempuan

Kondisi seperti ini, menurut pendapat sebagian ulama, hanya jika keduanya sama-sama telah dewasa, dan keduanya bukan muhrim serta tidak adanya penghalang antara kulit dari muslim dan muslimat yang bersentuhan tersebut. Adapun maksud dari muhrim adalah orang yang diharamkan untuk dinikahi, seperti ibu, saudara perempuan dan sebagainya.
Mengacu pada keterangan paragraph di atas, jadi jika kita bersentuhan pada anak-anak yang masih kecil dan tidak timbul nafsu maka wudhu kita tidak batal, ini sebagaimana menurut Imam Syafi’i

4. Seseorang memegang atau menyentuh kemaluannya sendiri atau orang lain

Bukan hanya kemaluan, tapi yang termasuk dalam pengertian qubul atau dubur, jika disentuh maka wdhu seseorang menjadi batal atau tidak sah.
Namun ada syaratnya juga, yakni baru akan batal jika yang menyentuh adalah bagian telapak tangan atau bagian dalam dari jari-jari yang tidak dialasi. Maksudnya, apabila yang menyentuh adalah bagian tangan luar atau belakang, seperti ujung telunjuk, sisi samping jari, bila keadaan tersebut yang terjadi maka wudu seseorang masih sah dan masih boleh melakukan sholat tanpa harus mengulang wudunya.

Pertanyaan seputar perkara yang membatalkan wudu?

Selain empat hal yang membatalkan wudhu di atas maka bisa jadi ada hal yang sesuai dengan keadaan kita masing-masing tapi belum dijelaskan di atas, seperti:
Apakah makan dan minum membatalkan wudhu?
Mengenai perkara ini maka telah dijelaskan sendiri oleh Ketua MUI Lampung dalam publikasi di TribunNews bahwa hal tersebut tidak membatalkan wudhu dan setelah makan seseorang bisa langsung melanjutkan sholatnya.
Namun, berdasarkan dalil dari hadits Nabi saw. ada makanan tertentu yang membuat wudu seseorang batal setelah memakannya, yaitu daging unta. Hal ini sebagaimana diterangkan oleh rumaysho.com dalam salah satu postingannya, dan berikut redaksi hadits yang bersumber dari Jabir bin Samurohnya:
أَنَّ رَجُلاً سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَأَتَوَضَّأُ مِنْ لُحُومِ الْغَنَمِ قَالَ « إِنْ شِئْتَ فَتَوَضَّأْ وَإِنْ شِئْتَ فَلاَ تَوَضَّأْ ». قَالَ أَتَوَضَّأُ مِنْ لُحُومِ الإِبِلِ قَالَ « نَعَمْ فَتَوَضَّأْ مِنْ لُحُومِ الإِبِلِ ».
“Pernah ada seseorang yang mengajukan pertanyaan pada Rasulullah saw., “Apakah aku harus berwudhu sesudah makan  daging kambing?” Beliau menjawab, “Jika engkau mau, maka berwudhulah. Namun jika tidak, maka tak mengapa engkau tidak berwudhu (lagi).” Orang tersebut bertanya lagi, “Apakah seseorang harus berwudhu setelah makan daging unta?” Beliau bersabda, “Iya, kamu harus berwudhu (lagi) setelah makan daging unta.”
Dengan demikian, berarti tidak semua membatalkan dan tidak semua juga makanan membolehkan kita langsung sholat setelah memakannya, khusunya pada daging unta.
Bagaimana jika seseorang dalam keadaan junub?
Jika junub atau berhadats besar maka seseorang harus mandi wajib dulu baru kemudian berwudhu. Dengan kata lain ia harus menghilangkan hadats besarnya terlebih dahulu sebelum hendak menghilangkan hadats kecilnya dengan wudu.
Kentut yang seperti apakah yang membatalkan?
Terkadang dalam keadaan sholat kita merasa buang angina tapi juga ragu apakah benar-benar terjadi atau tidak, nah mengenai hal ini ada sebuah riwayat hadits yang menyebutkan:
لاَ يَنْصَرِفْ حَتَّى يَسْمَعَ صَوْتًا أَوْ يَجِدَ رِيْحًا
“Jangan ia berpaling (membatalkan shalatnya) sampai ia mendengar bunyi kentut (angin) tersebut atau mencium baunya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Artinya, selama belum ada bunyi atau bau yang anda rasakan maka boleh meneruskan sholatnya karena menurut sebagian penjelasan bahwa bisa jadi itu hanya godaan seten saja. Tapi sekalipun demikian, bisa saja dalam kondisi tertentu ada orang yang bisa kentut tanpa mengelurkan suara dan bau sehingga dalam kondisi seperti ini ia seyogyanya berwudhu kembali. Tentunya semua kembali pada pribadi masing-masing.
Apakah sebenarnya yang dimaksud dengan Madzi?
Menurut yang penulis baca, bahwa madzi adalah cairan putih bening yang keluar tanpa disertai rasa nikmat sebagaimana ketika keluar mani. Biasanya, jika seseorang telah membayangkan seseuatu yang jorok (tau kan maksudnya?) atau sedang bernafsu, maka cairan ini biasanya keluar.
Adapun dasarnya
يَغْسِلُ ذَكَرَهُ وَيَتَوَضَّأُ
“Hendaklah ia mencuci kemaluannya dan berwudhu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sebab keluarnya hadits ini (Asbabul Wurud) adalah dikarenakan Imam Ali ra. adalah salah seorang yang terbiasa keluar madzi-nya, dan karena beliau merasa malu menanyakannya pada Nabi saw. maka ia mewakilkan orang lain untuk bertanya kepada Nabi, dan hadits di ataslah jawabannya.
Dengan memahamipenjelasan di atas maka jika kita dapat menyimpulkan bahwa hal hal yang membatalkan wudhu seseorang ada berbagai hal, yaitu:
  1. Buang air kecil
  2. Buang air besar
  3. Kentut atau keluar angina
  4. Keluar madzi
  5. Keluar wadi
  6. Keluar sperma
  7. Keluarnya darah haid maupun nifas
  8. Tidur nyenyak
  9. Hilang akal (baik mabuk atau gila)
  10. Terjadi sentuhan
  11. Melakukan hubungan badan
Karena ini persoalan ilmu Figih, maka mungkin para pembaca ada yang punya kasus sendiri mengenai ini yang belum diterangkan di atas, maka bisa mengajukan komentar agar pembaca lain bisa memberikan solusi dan jawaban yang tepat untuk bisa dijalankan.
Pesan Caraspot, bila ada yang kurang dipahami mengenai hal hal yang membatalkan wudhu ketika sholat atau pun sebelumnya di atas, baik dari dalil al quran maupun hadis, maka jangan sungkan untuk bertanya atau memberi tanggapan, dan bila ingin lebih cepat mendapat respon maka bisa juga dengan share link artikel ini ke facebook dan twitter atau bisa dengan langsung menekan tombol melayang disamping untuk berbagi pada teman anda.
Read more ...

Bacaan Takbiratul Ihram dalam Bahasa Arab, Latin dan Artinya dalam Sholat – Singkat!

Bagi yang baru belajar sholat tentu belum tau bacaan takbiratul ihram dalam bahasa Arab dan Artinya serta tulisan latin-nya. Bisa jadi sudah sering mendengarnya tapi belum menyadari kalau kalimat tersebut yang dimaksud. Bahkan ada yang mengatakan kalau ini adalah doa, padahal jika dibandingkan dengan bacaan doa qunut, doa sholat dhuha dan doa sholat tahajud sama sekali berbeda.
Pengertian Takbiratul Ihram secara bahasa yaitu ‘takbir yang mengharamkan’, maksudnya mengharamkan segala yang halal sebelum sholat dilaksanakan. Di antara yang dimaksud adalah seperti makan dan minum yang sebelumnya halal dilakukan, tapi setelah bertakbir maka segala aktivitas tersebut haram atau tidak boleh dilakukan bagi orang yang sedang dalam keadaan sholat, baik dalam sholat wajib maupun sunnah.
Adapun defenisinya secara istilah adalah takbir pertama yang dilakukan untuk memulai sholat. Sejalan dengan makna shalat sendiri yang mana dipahami sebagai ‘tindakan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.’
Jadi sebenarnya takbiratul ihram itu tak ada bedannya dengan takbir biasa, termasuk kalau Anda bertakbir pada malam lebaran Idul Fitri dan Idul Adha, hanya terdiri dari 2 kata saja, yaitu Allahu Akbar.

Bacaan Takbiratul Ihram dalam Bahasa Arab yang Benar

Hanya ada 2 kata dalam bacaan takbir ini, dan bentuknya juga sama dengan takbir intiqaal atau takbir perpindahan dari satu gerakan ke kegerakan selanjutnya dalam sholat. Berikut tulisannya:bacaan takbiratul ihram

اَللهُ اَكْبَرُ

Latin:

Allahu Akbar

Artinya:

Allah Maha Besar
Adapun dalil dari bacaan Takbir ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari,

إذا قمت إلى الصلاة فكبر

“Apabila engkau hendak berdiri menunaikan sholat, maka bertakbirlah”
Dalil di atas menjadi nash bahwa dimulainya shalat dengan bacaan takbirautl ihram dan tentunya itu menjadi pembuka bagi shalat seseorang serta yang mengharamkan segala tindakan di dalamnya selain yang menjadi syarat dan rukun sholat sebagaimana dijelaskan dari sunnah Nabi dan yang tercantum dalam Al-Qur’an.

Bagaimana cara atau posisi tangan saat melakukan takbir?

Mengenai ini dijelaskan dalam berbagai kitab, namun penulis Caraspot sendiri mengutip dari kitab Fathul Mu’in (bukan hadis) yang mana disebutkan:
بحيث يحاذي أطراف أصابعه على أذنيه، وإبهاماه شحمتي أذنيه، وراحتاه منكبيه، للاتباع. وهذه الكيفية تسن
Terjemahnya:
“Ujung jari seyogyanya sejajar dengan ujung telinga, dan ibu jari sejajar dengan putik telinga, serta kedua tapak tangan sejajar dengan kedua pundak, karena Ittiba’, yakni mengikuti)Rasulullah. Cara seperti inilah yang disunnahkan”.
Sejalan dengan keterangan di atas, dalam kitab Ianah Thalibin juga disebutkan, sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Umar bahwa Nabi saw. mengangkat tangannya sejajar pundak ketika memulai mengerjakan sholat.
Pada dasarnya banyak hadis yang meriwayatkan soal ini dan bisa anda baca di berbagai buku panduan sholat lengkap yang tentunya penjelasannya lebih terperinci.

Bagaimana bentuk telapak tangan saat takbiratul ihram?

Sebagaimana kami kutip dari blog konsultasisyariah.com disebutkan bahwa bentuk tapak tangan saat bertakbir ada 3 yaitu:
a. Bentuk telapak tangan dibentangkan dengan sempurna dan tidak dalam keadaan menggenggam
b. Bentuk jari-jari telapak tidak terlalu dilebarkan dan juga tidak terlalu dirapatkan. Sebuah hadis dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah shallahu alaihi wa sallam :
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ فِي الصَّلَاةِ رَفَعَ يَدَيْهِ مَدًّا
”Rasulullah saw. ketika memulai shalat, maka beliau mengangkat kedua tangannya dengan cara dibentangkan.” (HR. Abu Daud dan Turmudzi)
c. Bentuknya dihadapkan ke kiblat, sedang tingginya diangkat hingga setinggi pundak atau telinga
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَرْفَعُ يَدَيْهِ حَذْوَ مَنْكِبَيْهِ إِذَا افْتَتَحَ الصَّلاَةَ
“Bahwa Rasulullah saw. mengangkat kedua tangannya setinggi pundak, ketika memulai sholat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sedang hadis yang diriwayatkan dari Malik bin al-Huwairits ra. menyebutkan bahwa Nabi mengankat tangannya ketika takbiratul ihram. i’tidal dan juga ruku; sampai setinggi daun telinga beliau. (HR. Nasai)
Cara dan waktu mengangkat tangan yang benar saat takbir seperti apa?
Selain bentuk telapak tangan, posisi tangan dan waktu membaca takbirnya juga ada caranya dan didasari atas riwayat hadis dari para shabat Nabi, yaitu:
1. Dengan mengangkat kedua tangan hingga  pundak kemudian membaca takbir
Dari Ibnu Umar ra. mengatakan:
كان رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذا قام إلى الصلاة؛ رفع يديه حتى تكونا حذو منكبيه، ثم كبَّر
Bilamana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memulai shalatnya, maka beliau mengangkat kedua tangannya sampai setinggi pundaknya, lalu beliau bertakbir. (HR. Muslim).
b. Dengan mengangkat tangan lalu takbir bersamaan ketika bersedekap
Dari Ibnu Umar ra. juga yang mengatakan bahwa beliau melihat Nabi saw. memulai takbiratul ihram saat shalat yang mana beliau mengangkat kedua tangannya ketika takbir.
c. Membaca takbir (terlebih dahulu, kemudian mengangkat tangan
Hal ini sebagaimana bersumber dari Malik bin al-Huwairits, yang menyebutkan kalau Rasulullah saw. mengantkat tangannya ketika selesai takbir. Dalam artian, urutannya adalah bertakbir dulu baru mengankat tangan.
Apa Bacaan setelah takbiratul ihram?
Sebagaimana urutan pelaksanaan sholat dalam panduannya, maka setelah kita bertakbir di awal maka langsung membaca doa iftitah (silahkan kunjungi lamannya).
Sesuai dengan namanya, iftitah berarti bacaan pembuka, yakni di baca antara setelah takbir dan sebelum membaca Surat al Fatihah.
Jadi sudah jelas kapan harus bertakbir dan mengangkat tangan serta bentuk telapak tangan yang benar yang ada dasarnya dalam hadits nabi. Dengan demikian, sudah jelas segala hal dalam melakukan ucapan singkat ini. Semoga manfaat buat semua!
Sampai di sini ulasan kita mengenai bacaan takbiratul ihram dalam bahasa Arab dan artinya serta tulisan latin yang benar. Cukup hafalkan dua kata tersebut (Allahu Akbar) dan itu artinya anda sudah tau melafalkannya. Dan takbir ini hanya dilakukan sekali di awal sholat saja sedang jika melakukan perpindahan gerakan maka namanya bukan lagi al-ihram tapi takbir intiqaal.
Read more ...
Designed By