Breaking News

Jumat, 25 November 2016

Bacaan Niat Puasa Ramadhan & Sunnah – Doa Makan Sahur di Bulan Suci Tulisan Arab dan Latin

Niat Puasa merupakan sama sekali tidak bisa ditinggalkan karena termasuk rukunnya, demikian juga pada puasa Sunnah. Karenanya itu Bacaan Niat Puasa Ramadhan Tulisan Arab dan Latin, atau yang dikenal dengan Doa Makan Sahur di Bulan Suci Ramdahan ini harus dibaca oleh setiap muslim yang baru belajar menjalankan ibadah puasa.
Bicara soal rukun puasa, maka ada 2, yaitu niat (inilah yang akan kita bahas pada kesempatan ini) dan meninggalkan segala hal hal yang membatalkan puasa terhitung mulai dari waktu imsak hingga bedug berbunyi atau terbenamnya matahari di sore hari.
Dalil al-Qur’an mengenai puasa Ramadhan tentunya semua sudah tau, yakni dalam Surat Al-Baqarah pada ayat 183 yang artinya “Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu sekalian berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu sekalian bertaqwa.” Artinya, puasa adalah keharusan bagi setiap orang yang merasa beriman.

Lafal Bacaan Niat Puasa Ramadhan bahasa Arab dan Latin

Berikut ini lafal yang sesuai dengan yang diajarkan dalam tuntunan sholat lengkap karya Muh. Rifa’i, buku terbitan PT. Karya Toha Putra.
Namun, sebelum ini perlu juga dipahami point penting soal sunnah dalam berpuasa guna menambah wawasan kita pada amalan puasa ini. Berikut beberapa di antranya:
1. Makan sahur.
Dari Anas bin Malik ra, beliat berkata, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: “Hendaknya kalian semua makan sahur, karena dalam santap sahur itu terdapat suatu keberkahan.” (HR. Bukhari dan Muslim).
2. Mengakhirkan makan sahur.
Sebagaimana Zaid bin Tsabit ra. berkata: “Kami makan sahur bersama Nabi saw. kemudian bangun untuk sholat shubuh. Beliau ditanya tentang berapa lama waktu antara sahur dan sholat shubuh. Beliau lantas menjawab: Kira-kira selama bacaan lima puluh ayat Al-Qur’an. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Sekalipun demikian, jangan sampai sudah Adzan Subuh kita masih juga makan karena salah memahami maksud dari riwayat di atas.
3. Menyegerakan dalam berbuka puasa.
Hadits yang sangat masyhur mengenai ini adalah yang diriwayatkan dari Sahl bin Sa’ad ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Seseorang akan tetap dalam kebaikan selama ia mempercepat berbuka puasa.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Maksudnya, tidak menunda-nunda berbuka jika sudah terdengar suara adzan.niat puasa ramadhan
4. Berbuka dengan kurma. Ada yang menisbahkan kurma ini dengan makanan yang manis, tapi menurut hemat Caraspot, itu hanyalah alternatif terakhir jika memang tidak ada buah kurma.
5. Banyak doa berbuka, serta memperbanyak berdoa hal lain karena merupakan waktu dimana doa mudah dikabulkan.
6. Memberi makan untuk berbuka kepada orang yang sedang berpuasa.
Sebagaimana dalam hadits: “Barangsiapa yang memberi makan untuk berbuka puasa bagi orang yang sedang berpuasa, maka ia akan mendapat pahala sebanyak pahalanya orang yang berpuasa, tanpa mengurangi dari pahala orang yang sedang berpuasa tersebut.” (HR. At-Turmudzi).
Dan berikut lafadz niat puasa Ramadhan sebulan yang kami maksud:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى

Bacaan latin:
NAWAITU SHAUMA GHODIN ‘AN ADAA’I FARDHI SYAHRI ROMADHOONA HAADZIHIS SANATI LILLAHI TA’ALA
Artinya :
Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan, tahun ini, karena Allah Ta’ala.
Adapun lainnya, yakni niat ganti puasa Ramadhan yang ditinggalkan, silahkan kunjungi ulasan soal Cara Mengganti Puasa Ramadhan yang Ditinggalkan karena sudah disebutkan di sana bacaannya dalam tulisan Arab.
Jika tak tau Arabnya, maka baca atau hafalkan latinnya saja, tapi bila tidak bisa juga maka pakai bahasa Indonesia-nya saja, dan bila tidak mampu juga maka dalam hati menyengaja berpuasa dengan susunan kata-katamu sendiri. Intinya, ingin berpuasa ramadhan besok atau selama sebulan penuh di tahun ini.
Ketahui juga Niat Puasa Senin Kamis untuk yang ingin menjalankan sunnah.

Tata Cara Berniat

Perlu diketahui bahwa anda waktu khusus untuk melafadzkan niat puasa Ramadhan Arab ini, yakni bila puasa wajib (bulan Ramadhan) maka niatnya harus dilakukan pada malam harinya (sebelum terbitnya fajar). Mengenai ini, sebagaimana dalam disebutkan hadits Nabi saw.:
Dari Hafshah Ummum Mu’minin ra, bahwasanya Nabi saw. bersabda: “Barangsiapa yang tidak menetapkan niat (berniat) puasa sebelum fajar, maka puasanya tidak sah.” (Diriwayatkan oleh Imam yang lima).
Dalam riwayat An-Nasa’i dan Abu Dawud disebutkan bahwa puasanya tidak diterima atau batal, yang intinya semua menyebutkan bahwa niat adalah suatu keharusan yang tidak boleh ditinggalkan sama sekali.
Sedangkan jika yang mau dijalankan adalah puasa sunnah, maka niatnya boleh saja dilaksanakan pada pagi hari yang batas waktunya sebelum masuk waktu sholat Dzuhur.
Perlu dipahami bahwa melafalkan niat bukanlah suatu keharusan, jika sudah mantap dengan diucapkan dalam hati saja maka sudah cukup dengan itu, tapi bila tidak, maka banyak ulama menganjurkan untuk mengucapkannya dengan lisan karena 2 alasan, yaitu.
  • Memantapkan hati – Jadi bacaan niat puasa Ramadhan dan artinya, atau yang juga banyak menyebutnya doa sahur di bulan suci Ramadhan, jika diucapkan dengan lisan menurut pendapat sebagian ulama (terutama pengikut paham Imam Syafi’i atau Syafiiyah) akan lebih memantapkan hati dalam berniat, terutama bagi yang sering dihinggapi perasaan was-was dan ragu-ragu jika tak melafalkannya dengan lisan. Jadi, tujuan pengucapan ini untuk membantu hati.
  • Terbebas dari perbedaan pendapat – Sebagaimana diketahui bahwa secara umum ada pendapat yang mengatakan bahwa cukup dalam hati saja dan sebagian lagi menganjurkan dengan lisan, nah diungkapkan pula bahwa jika kita memilih mengucapkan di mulut maka kita terlepas dari perselisihan dua pendapat tersebut karena dengan demikian kita sudah melaksanakan keduanya, yakni dilafalkan dengan mulut sambil dibaca dalam hati juga.
Kalau pun anda tidak menerima alasan pelafalan niat puasa di atas maka tak menjadi masalah, marilah saling menghargai pendapat, karena memang oleh Imam Ibnu Taimiyah juga mengungkapkan bahwa:
Niat itu letaknya di hati berdasarkan kesepakatan ulama. Jika seseorang berniat di hatinya tanpa ia lafazhkan dengan lisannya, maka niatnya sudah dianggap sah berdasarkan kesepakatan para ulama.
Sebagai tambahan, perlu pertegas bahwa noleh melakukan keduanya sekaligus, yakni dalam hati sambil dilafalkan juga, tapi yang tidak bisa adalah hanya diucapkan sedangkan hatinya terpaut dengan yang lain. Sebagaimana Imam An-Nawawi mengungkapkan:
Niat dalam semua ibadah yang dinilai ialah hatinya, dan tidak akan cukup hanya dengan ucapan lisan sementara hatinya tidak sadar (lalai). (Raudhah at-Thalibin)
Intinya, berpegang teguhlah pada pendapat masing-masing, tapi jangan ada niat menyalahkan orang lain karena hadits itu banyak sekali dan tidak semua sampai kepada kita, bahkan jika kita sudah menguasai semua isi Kutubs Sittah, tetap saja ada kitab hadits lain yang belum kita baca.
Simpel sekali Lafal Bacaan Niat Puasa Ramadhan atau doa makan sahur di bulan suci Ramadhan di atas kan? Bila belum tau bahasa Arab maka cukup baca tulisan latinnya saja. Anda juga sebaiknya menghafalkan doa sahur untuk puasa Sunnah karena ada perbedaan redaksi di antara keduanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By